TRIBUNNEWS.COM - Partisan Ukraina dari gerakan Atesh telah melakukan pengintaian terhadap tempat berlabuh kapal perang Rusia di Sevastopol selama sepekan.
Hal ini diberitakan Defence Express, pada Senin (28/10/2024).
Menurut unggahan Atesh di Telegram, puluhan foto diambil dan dianalisis kekuatan apa saja yang saat ini berada di Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol dan di Krimea secara keseluruhan.
Di Teluk Streletska, para partisan mencatat tiga kapal tempur, kapal tunda SB-36 dan kapal tunda penyelamat Shakhter.
Diketahui bahwa semua kapal tersebut secara aktif digunakan oleh penjajah Rusia untuk keperluan militer.
"Namun, ini hanya sebagian kecil dari armada yang bermarkas di sini sebelum Pasukan Pertahanan Ukraina memulai serangan aktif dan efektif. Para agen gerakan kami telah memainkan peran yang tidak kecil di sini," bunyi pernyataan tersebut.
Atesh melaporkan bahwa informasi yang dikumpulkan sangat berharga bagi tentara Ukraina.
Informasi tersebut akan digunakan untuk menghancurkan sisa-sisa armada pendudukan.
Pasukan Korea Utara di Rusia
Badan Intelijen Militer Ukraina (HUR) melaporkan bahwa Rusia telah mulai mengangkut tentara-tentara Korea Utara ke garis depan.
Namun Rusia dilaporkan mengangkut tentara-tentara Korut ini menggunakan truk sipil.
Baca juga: Korsel: Jenderal Korea Utara Mungkin akan Ikut Perang Rusia di Ukraina
"Rusia mengangkut tentara Korea Utara ke garis depan melalui truk dengan pelat nomor sipil," kata HUR pada Minggu (27/10/2024), dikutip dari Kyivindependent.
Pernyataan ini menyusul laporan di mana polisi Rusia telah menghentikan sebuah truk berisi tentara-tentara Korut.
"Petugas polisi Rusia pada 27 Oktober menghentikan truk Kamaz dengan pelat nomor sipil di jalan raya Kursk-Voronezh, kata HUR melalui saluran Telegram resminya.
Namun supir dari truk tersebut diketahui tidak memiliki identitas tempur.