News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Reaksi Keras Yordania atas Pembentukan Divisi Baru Militer Israel di Perbatasan: Tak Bisa Diterima!

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tembok perbatasan sepanjang ratusan kilometer dari garis perbatasan Israel dengan Yordania. IDF mempertimbangkan membentuk divisi militer baru di perbatasan dengan Yordania karena meningkatnya ancaman.

Tiga pria bersenjata dilaporkan menyusup dari perbatasan Yordania dan melepaskan tembakan.

Dua di antaranya ditembak mati oleh tentara Israel di perbatasan dan orang ketiga mundur.

"Kami mendeteksi sejumlah pria bersenjata yang melintasi perbatasan Yordania ke wilayah selatan Laut Mati, dan kami sedang menyisir wilayah tersebut," lapor surat kabar itu, mengutip pernyataan tentara Israel.

Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, mengindikasikan kecurigaan akan kehadiran lebih banyak militan yang menyusup dari Yordania ke wilayah selatan Laut Mati.

Peningkatan upaya penyusupan ini seiring berlarutnya agresi militer di Jalur Gaza yang memicu kian tingginya solidaritas perlawanan di kawasan, khusunya dari kelompok yang dikenal sebagai Poros Perlawanan.

Di Yordania sendiri, penduduk keturunan Palestina merupakan kelompok warga dengan jumlah yang besar.

Data Human Rights Watch menyebut, lebih dari separuh dari 6,3 juta penduduk Yordania berasal dari Palestina, yakni dari wilayah di sebelah barat Sungai Yordan, termasuk Tepi Barat, Israel saat ini, dan Gaza.

"Kecuali orang-orang dari Gaza, sebagian besar orang-orang asal Palestina tersebut memiliki kewarganegaraan Yordania," kata situs HRW, dikutip Kamis (31/10/2024).

Ancaman Perang Baru di Front Timur

Dalih Israel membentuk divisi militer baru di perbatasan juga menjadi kekhawatiran tersendiri, khususnya bagi Yordania.

Mantan Presiden Serikat Buruh Kontraktor Israel, Roni Mizrachi, diketahui mengeluarkan ancaman terselubung kepada Yordania, yang mengisyaratkan negara itu bisa diserang oleh Israel setelah Gaza dan Lebanon.

Dilansir QN mengutip sebuah wawancara di saluran TV Israel, Mizrahi, pengusaha terkemuka dan sekutu dekat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu itu, mengatakan, "Apa yang kita lihat di Lebanon hari ini akan terjadi di Yordania selanjutnya."

Mizrahi mengklaim bahwa tujuan Israel bukanlah untuk menyakiti warga sipil tetapi untuk menargetkan infrastruktur perlawanan yang menjadi ancaman negara pendudukan tersebut.

Baca juga: Yordania Ogah Mengekspor Tomat ke Israel Saat Pertanian Negara Zionis Hancur Gegara Hizbullah

Dia menekankan bahwa Israel memiliki kemampuan untuk melakukannya. 

Seiring meningkatnya ketegangan, hubungan Israel dengan Yordania menjadi semakin tegang, khususnya terkait kontrol perbatasan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini