News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Arab Saudi Ogah Menormalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Adanya Pembentukan Negara Palestina

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mendesak negara Barat segera menjatuhkan sanksi terhadap Israel dan para pejabatnya.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan menegaskan hubungan bilateral dengan Amerika Serikat (AS) tak terikat dengan pihak ketiga mana pun.

Termasuk untuk menormalisasi hubungan Arab Saudi dengan Israel yang selama ini digencarkan AS.

Pangeran Faisal mengatakan, beberapa perjanjian bilateral yang sedang dinegosiasikan dengan Washington "tidak terlalu terikat" dengan normalisasi hubungan Saudi dengan Israel.

"Beberapa perjanjian kerja sama pertahanan yang lebih penting jauh lebih rumit."

"Kami tentu akan menyambut baik kesempatan untuk menyelesaikannya sebelum masa jabatan pemerintahan (Presiden) Biden berakhir, tetapi itu bergantung pada faktor-faktor di luar kendali kami," kata Pangeran Faisal, dikutip dari Arab News.

Mengesampingkan kemungkinan Arab Saudi mengakui Israel tanpa berdirinya negara Palestina, Pangeran Faisal menyatakan, ini tetap menjadi satu-satunya solusi yang layak, terlepas dari penerimaan Israel.

Berbicara pada pertemuan puncak Inisiatif Investasi Masa Depan di Riyadh, ia menekankan, pembentukan negara Palestina berakar pada hukum internasional dan resolusi PBB.

"Pada kenyataannya, pembentukan negara Palestina tidak bergantung pada apakah Israel menerimanya atau tidak; melainkan bergantung pada prinsip-prinsip hukum internasional," ucapnya.

"Resolusi PBB yang mengarah pada pembentukan negara Israel jelas-jelas membayangkan negara Palestina juga, jadi kita perlu mewujudkannya," tegasnya.

Pangeran Faisal menegaskan, normalisasi hubungan Saudi-Israel "tidak mungkin" dilakukan hingga ada resolusi terkait kenegaraan Palestina.

"Keamanan kawasan secara keseluruhan terancam jika kita tidak memperhatikan hak-hak warga Palestina," kata Pangeran Faisal.

Baca juga: Mesir Bantah Tampung Kapal Jerman Berisi Bom di Alexandria sebelum Berangkat ke Israel

Menurut Kantor Berita Saudi (SPA), pemerintah di Riyadh menegaskan kembali kutukan dan kecamannya atas kejahatan dan pelanggaran yang terus berlangsung terhadap rakyat Palestina.

Tak hanya itu, Arab Saudi juga mengutuk pelanggaran yang dilakukan Israel selama melakukan agresi di Lebanon.

Saat ini, Arab Saudi tengah menginisiasi pertemuan pertama Aliansi Global untuk Implementasi Solusi Dua Negara.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini