News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel dan Haiti Duduki Peringkat Terburuk terkait Kasus Pembunuhan Jurnalis

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pelayat dan rekan-rekan membawa jenazah jurnalis Al-Jazeera berbahasa Arab Ismail al-Ghoul, yang tewas bersama juru kameranya Rami al-Refee dalam serangan Israel saat meliput kamp pengungsi Al-Shati di Gaza, pada 31 Juli 2024. - Menurut sebuah laporan yang diterbitkan Rabu (30/10/2024), hampir 80 persen kasus pembunuhan jurnalis di seluruh dunia masih belum terpecahkan. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP)

Dari total delapan pembunuhan jurnalis yang belum terpecahkan di Myanmar selama dekade terakhir, tujuh di antaranya terjadi setelah militer negara itu melancarkan kudeta pada tahun 2021.

Negara tersebut telah dilanda perang saudara sejak saat itu.

Setelah Myanmar adalah Brazil, yang telah masuk dalam daftar tersebut selama 15 tahun.

Ada 10 pembunuhan di negara itu yang belum terpecahkan.

Pakistan dan India melengkapi daftar tersebut, dengan masing-masing delapan dan 19 pembunuhan yang belum terpecahkan.

Tahun ini merupakan tahun yang sangat mematikan bagi jurnalis di Pakistan.

CPJ telah mengonfirmasi bahwa setidaknya dua jurnalis Pakistan terbunuh sebagai pembalasan langsung atas pekerjaan mereka sejauh ini pada tahun 2024.

Kelompok kebebasan pers sedang menyelidiki empat kemungkinan pembunuhan terkait pekerjaan lainnya.

Pada tahun 2013, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan tanggal 2 November sebagai Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis.

Meskipun lebih dari 10 tahun telah berlalu sejak saat itu, impunitas dalam pembunuhan jurnalis masih menjadi masalah yang meluas, menurut CPJ.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini