News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel dan Haiti Duduki Peringkat Terburuk terkait Kasus Pembunuhan Jurnalis

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pelayat dan rekan-rekan membawa jenazah jurnalis Al-Jazeera berbahasa Arab Ismail al-Ghoul, yang tewas bersama juru kameranya Rami al-Refee dalam serangan Israel saat meliput kamp pengungsi Al-Shati di Gaza, pada 31 Juli 2024. - Menurut sebuah laporan yang diterbitkan Rabu (30/10/2024), hampir 80 persen kasus pembunuhan jurnalis di seluruh dunia masih belum terpecahkan. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Israel dan Haiti menduduki peringkat terburuk di dunia dalam hal membiarkan pembunuh jurnalis bebas tanpa hukuman, menurut sebuah laporan yang diterbitkan Rabu (30/10/2024).

Laporan tahunan dari Komite Perlindungan Jurnalis (Committee to Protect Journalists atau CPJ) yang berpusat di New York, melacak impunitas dalam kasus pembunuhan jurnalis di seluruh dunia selama dekade terakhir.

Disebutkan hampir 80 persen kasus pembunuhan jurnalis di seluruh dunia masih belum terpecahkan.

"Jika pembunuh jurnalis tidak dihukum, maka itu menciptakan lingkungan di mana jurnalis lain dapat diserang," kata CEO CPJ, Jodie Ginsberg, dikutip dari VOA.

"Itu menciptakan lingkungan di mana serangan terhadap jurnalis terasa seperti kasus yang boleh dilakukan."

Indeks impunitas CPJ secara khusus melacak kapan jurnalis dibunuh yang berhubungan langsung dengan pekerjaan mereka.

Indeks ini mengukur jumlah pembunuhan jurnalis yang belum terpecahkan dibanding jumlah populasi negara bersangkutan.

Tahun ini menandai pertama kalinya Israel muncul dalam indeks tersebut.

"CPJ sedang menyelidiki kemungkinan pembunuhan terarah terhadap 10 jurnalis lainnya dalam perang Israel-Hamas," kata laporan tersebut.

CPJ telah mengonfirmasi bahwa lima pembunuhan jurnalis dalam perang Israel-Hamas merupakan pembunuhan terarah.

Hingga 30 Oktober, kelompok kebebasan pers tersebut telah mendokumentasikan sedikitnya 134 pembunuhan jurnalis dan pekerja media sejak perang dimulai.

Impunitas dalam pembunuhan jurnalis merupakan masalah yang mengakar di Israel, menurut Ginsberg.

Kementerian luar negeri dan militer Israel tidak segera membalas email VOA yang meminta komentar. Israel sebelumnya membantah telah menargetkan jurnalis.

Sementara itu, tahun ini menandai kedua kalinya Haiti masuk dalam indeks impunitas dan pertama kalinya berada di posisi teratas.

Baca juga: Jurnalis Tewas akibat 2 Bulan Perang di Gaza Lebih Banyak Dibanding 18 Tahun Perang Vietnam

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini