News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Keakuratan Prediksi Pemenang Pilpres AS 2024 Lewat Mainan Stardock, Trump OTW ke Gedung Putih?

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Non-Fungible Token (NFT) buatan Trump diberi nama America First Collection dan dijual 99 dolar AS atau sekitar Rp 1,53 juta. Daily Mail memberitakan prediksi pemenang Pilpres AS 2024 yang mencatatkan nama Donald Trump unggul dari Kamala Harris

Kemenangan mantan presiden itu merupakan puncak acara malam besar bagi Partai Republik, yang juga diproyeksikan akan kembali menguasai Senat setelah empat tahun menjadi minoritas.

Trump telah memproyeksikan kepercayaan diri yang sangat tinggi terhadap Kamala Harris.

Update Perolehan Suara Trump vs Kamala

Dikutip dari BBC pukul Rabu (6/11/2024) pukul 14.32 WIB, Donald Trump meraih 266 electoral college, sedangkan Kamala Harris memperoleh 194 electoral college.

Perlu 270 suara electoral college untuk memenangkan Pilpres AS 2024.

Lewat sistem electoral college, rakyat AS tidak memilih presiden secara langsung.

Tetapi, diwakili suara mayoritas elektor atau sekelompok orang yang menjadi wakil pemilih di setiap negara bagian. 

Elektor pada umumnya adalah pejabat, pemimpin partai politik, atau orang-orang di negara bagian yang memiliki afiliasi pribadi maupun politik dengan calon presiden dari partai mereka.

Baca juga: Reuters dan Fox News: Donald Trump Akan Jadi Presiden AS Berikutnya!

Setiap negara bagian memiliki electoral college yang berbeda.

Gerak Trump Menjelang Pemilihan

Pada hari-hari terakhir sebelum pemilihan, Trump gencar memberikan pesan-pesan yang ditujukan kepada pemilih laki-laki dan jadwal maraton rapat umum dan penampilan di media, termasuk 'menjadi pegawai' di McDonald's Pennsylvania.

Peluang Harris untuk membuat sejarah sebagai presiden wanita pertama di AS dan identitas rasialnya sebagai anak imigran Jamaika dan India, tampaknya harus kandas.

Kemenangan Trump menjadikannya presiden kedua yang terpilih tidak secara berturut-turut.

Hal ini pernah diraih Grover Cleveland yang terpilih sebagai presiden ke-22 pada tahun 1884 dan presiden ke-24 pada tahun 1892.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Gilang Putranto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini