"Tak masalah siapa yang akan menjadi Presiden AS, karena semua perencanaan yang diperlukan telah dibuat sebelumnya," lanjutnya.
Mohajerani juga menjelaskan, Iran siap menghadapi sanksi baru apapun yang mungkin akan dijatuhkan AS di masa mendatang.
"Pada dasarnya, kami tidak melihat adanya perbedaan antara Trump dan Harris."
"Sanksi telah memperkuat kekuatan internal Iran dan kami memiliki kekuatan untuk menghadapi sanksi baru," pungkas dia.
Diketahui, Trump memenangkan Pilpres AS 2024 setelah meraih suara mayoritas Electoral College sebanyak 295 suara.
Sementara, Harris hanya mendapatkan 226 suara Electoral College.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)