News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Nasib Gaza setelah Donald Trump Menang di Pilpres AS, Bisa Jadi Israel Punya Wilayah Baru

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FULL SENYUM - Reuters dan Fox News memprediksi Donald Trump, calon Presiden dari Partai Republik diprediksi akan memenangi Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) mengalahkan Kamala Harris dari Partai Demokrat.

Barghouti mengatakan, ada kekhawatiran bahwa Trump akan mengizinkan Israel mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel, yang akan menandai “berakhirnya solusi dua negara”.

Selama masa jabatan pertamanya, Trump mengambil beberapa langkah yang menguntungkan Israel.

Pada tahun 2017, ia mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, yang menjungkirbalikkan kebijakan AS dan konsensus internasional selama puluhan tahun.

Ia juga mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, yang direbutnya dari Suriah selama perang tahun 1967.

Namun, meski Trump sering mengklaim sebagai presiden paling pro-Israel dalam sejarah modern, dan bahkan memuji hubungan dekat dan pribadinya dengan Netanyahu, hubungan antara kedua pemimpin itu tidak selalu bersahabat.

Baca juga: 4 Populer Internasional: Donald Trump Memenangkan Pilpres AS 2024 - Kecanggihan UAV Ukraina

Pada tahun 2021, ketika keduanya tidak lagi menjabat, Trump menuduh Netanyahu melakukan pengkhianatan ketika pemimpin Israel itu memberi selamat kepada Biden atas kemenangannya dalam pemilihan presiden pada tahun 2020.

Tak lama setelah serangan Hamas terhadap Israel tahun lalu pada 7 Oktober, Trump mengkritik Netanyahu dan dinas intelijen Israel karena tidak siap, dan mengklaim serangan itu tidak akan terjadi jika dia menjadi presiden.

Sementara itu, anggota parlemen Israel Knesset, dari Partai Likud milik Netanyahu, Boaz Bismuth mengatakan, kemenangan Trump datang pada "waktu yang tepat".

Bismuth mengatakan, Trump akan memberikan kesempatan untuk memperluas Perjanjian Abraham karena perang di Gaza dan Lebanon akan segera berakhir.

Kesepakatan tersebut, kata Bismuth, mengesampingkan prospek negara Palestina yang merdeka.

Mantan Presiden AS dan kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump berbicara selama acara malam pemilihan di West Palm Beach Convention Center di West Palm Beach, Florida, pada tanggal 6 November 2024. - Mantan presiden dari Partai Republik Donald Trump hampir menduduki masa jabatan baru di Gedung Putih pada awal tanggal 6 November 2024, hanya membutuhkan beberapa suara elektoral untuk mengalahkan Wakil Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris. (Photo by Jim WATSON / AFP) (AFP/JIM WATSON)

Baca juga: Trump Menangkan Pilpres AS, Bagaimana Tanggapan Hamas dan Israel?

"Ketika perang berakhir, Anda akan membutuhkan pemulihan yang sesungguhnya di Timur Tengah," ujar Bismuth.

"Trump akan menjadi orang terbaik untuk mewujudkan Timur Tengah yang baru," imbuhnya.

Nadav Shtrauchler, seorang ahli strategi politik yang bekerja erat dengan Netanyahu, mengatakan terpilihnya Trump mengirimkan pesan kepada musuh-musuh Israel di Iran.

Perdana Menteri Israel kemungkinan besar juga merasa berani di dalam negeri, sehari setelah ia memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant setelah berbulan-bulan terjadi pertikaian mengenai politik dalam negeri dan upaya perang Israel.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini