"Dia akan memperhitungkan langkah selanjutnya yang mungkin berbeda dari yang akan dia lakukan jika Harris terpilih," kata Shtrauchler.
Ketidakpastian Trump, lanjut Shtrauchler, dapat berarti bahwa akan ada lebih banyak tekanan pada Israel untuk mengakhiri perang di Gaza dan Lebanon, yang berpotensi untuk memfokuskan kembali upaya dalam menghadapi Iran.
Kembalinya Trump tidak hanya memperkuat gerakan ekspansionis, tetapi juga memperkuat posisi Netanyahu dalam politik Israel dan kemungkinan akan mempercepat langkahnya untuk mengubah Israel menjadi negara yang lebih tidak liberal.
Baca juga: Joe Biden Beri Bantuan Terakhir ke Ukraina Senilai Rp 94,97 Triliun Saat Pelantikan Trump
Terkait hal itu, misalnya, ia tidak akan mendengar keluhan dari sesama populis di Washington tentang kampanyenya untuk melemahkan kekuatan dan independensi peradilan.
Namun, kembalinya sekutu dekat ke Ruang Oval tidak memberikan Netanyahu kebebasan sepenuhnya.
Dikutip dari The Guardian, tidak seperti Biden, Trump tidak perlu khawatir bahwa Perdana Menteri Israel dapat merugikannya secara politik di dalam negeri.
Hubungan kekuasaan AS-Israel yang baru akan lebih berat sebelah dan pengaruh presiden baru akan jauh lebih besar daripada pendahulunya.
Trump telah menjelaskan dalam sebuah surat yang dilaporkan kepada Netanyahu pada puncak kampanye bahwa dia menginginkan operasi di Gaza berakhir pada saat dia menjabat.
Meski begitu, Trump kemungkinan besar akan menerima hasil yang sangat menguntungkan Israel, termasuk kontrol militer atas jalur tersebut.
Baca juga: Kamala Harris dan Joe Biden Telepon Donald Trump Beri Ucapan Selamat Atas Kemenangan di Pilpres AS
Trump menegaskan bahwa ia menginginkan kesepakatan cepat di Lebanon, jika kesepakatan itu tidak tercapai selama bulan-bulan terakhir pemerintahan Biden.
Yang terpenting, Netanyahu tidak dapat memastikan bahwa Trump akan mendukung prioritas strategisnya, yaitu perang untuk menghancurkan program nuklir Iran.
Konflik semacam itu kemungkinan besar akan melibatkan AS, dan penolakannya terhadap perang di luar negeri merupakan inti yang konsisten dalam kebijakan luar negeri Trump yang sering tidak menentu.
Di sisi lain, mungkin bukan hal yang mustahil bagi Netanyahu untuk meyakinkan presiden terpilih itu bahwa membom Iran dapat memberikan kemenangan cepat dan mudah atas rezim yang menurut intelijen AS berencana untuk membunuhnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)