News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Untuk Pertama Kalinya Benjamin Netanyahu Dikeluarkan dari Konferensi Yahudi Terbesar di Amerika

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat berbicara di konferensi tahunan komunitas Yahudi di Amerika Serikat. Tahu ini, Netanyahu tidak diundang konferensi tersebut, menunjukkan besarnya perpecahan antara organisasi Yahudi dan koalisi Netanyahu

“Jaringan kelompok itu juga menargetkan serta menghukum setiap kandidat yang kritis terhadap Israel," kata Walter Hixson, seorang pensiunan profesor sejarah dan penulis terkemuka Amerika.

Modus operandi itu telah terlihat jelas menjelang Pemilihan Umum AS 2024.

Laporan terbaru media The Intercept mengungkapkan AIPAC telah menghabiskan uang untuk lebih dari 80 persen dari semua pemilihan umum.

"Tidak ada yang seperti AIPAC dalam politik Amerika untuk negara lain," kata Hixson kepada Anadolu.

"Mereka bukan hanya lobi paling kuat yang mewakili negara asing; mereka adalah salah satu lobi paling kuat, titik," lanjutnya.

Meskipun ada ratusan organisasi yang membentuk lobi pro-Israel di AS, katanya, AIPAC berbeda karena berfokus langsung pada Kongres dan telah sangat sukses.

Dalam hal penggalangan dana, AIPAC terutama bergantung pada segelintir donor miliarder super kaya, yang di bawah sistem politik Amerika, mampu memengaruhi pemilihan secara dramatis.

Kelompok lobi tersebut sebagian besar terdiri dari orang-orang Yahudi konservatif, banyak di antaranya adalah orang-orang Yahudi Ortodoks.

"Mereka memiliki hubungan finansial yang baik dengan elite kaya, tetapi mereka bukan tokoh politik. Anggota AIPAC bukanlah orang-orang yang pernah menduduki jabatan politik, mereka adalah pelobi dan pengumpul dana profesional," katanya.

Mengenai sejarah kelompok tersebut, Hixson juga menunjuk pada tujuan untuk memastikan pendanaan rutin untuk Israel.

"Dahulu kala, pada periode setelah Perang Dunia II, bahkan sebelum Israel didirikan, tujuannya adalah untuk mendapatkan uang dari Kongres guna memukimkan kembali pengungsi Yahudi dari Nazi Jerman dan dari semua kekacauan di Eropa," jelas Hixson.

"Itu berjalan sangat baik sehingga mereka menyadari mereka dapat terlibat dalam setiap siklus pemilihan dan memastikan dana untuk Israel," lanjutnya.

Akibatnya, Israel telah menerima lebih dari $150 miliar dalam pendanaan AS sejak 1948, lebih banyak daripada negara lain mana pun.

Anggota Kongres AS (BBC)

Cenderung ke Donald Trump

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini