Kapasitas dan Tujuan Militer Hizbullah
Meskipun mengalami kerugian, para analis menekankan bahwa kekuatan militer Hizbullah tidak boleh diremehkan. Persediaan rudal kelompok itu diperkirakan berkisar antara 120.000 hingga 200.000, sementara Israel sendiri mengatakan bahwa mereka belum menghancurkan bahkan 50 persen dari persediaan itu, menurut Rizk.
Hizbullah juga memiliki puluhan ribu pejuang, termasuk unit elit seperti pasukan Radwan, yang disamakan Rizk dengan pasukan khusus militer.
"Jadi bayangkan apa yang bisa terjadi jika pasukan Radwan, pasukan elit Hizbullah, terlibat. Saya pikir ini semua adalah tanda peringatan yang sangat besar tentang apa yang menanti Israel," katanya.
Untuk saat ini, Hizbullah tampaknya fokus untuk menimbulkan kerugian besar pada pasukan darat Israel. Roket terus menghantam Haifa, dan meskipun langkah Hizbullah selanjutnya masih belum jelas, kemungkinan eskalasi lebih lanjut tidak dapat dikesampingkan, katanya.
Di pihak Israel, telah terjadi keberhasilan taktis yang signifikan, termasuk perluasan pemboman ke wilayah-wilayah baru di Beirut.
Namun, Rizk menyatakan bahwa Hizbullah mungkin sengaja menghindari tindakan-tindakan yang dapat memancing respons Israel yang menghancurkan, seperti serangan terhadap infrastruktur sipil yang penting.
“Israel belum melakukan itu, dan saya pikir Hizbullah tidak ingin memberi alasan kepada Israel untuk melakukan itu,” katanya.
Kegagalan Israel di Gaza
Dampak kerugian militer Israel di Gaza dirasakan di Lebanon.
Jaber menunjuk pada perjuangan Israel di Gaza, di mana kampanye pengeboman besar-besaran telah mengakibatkan banyaknya korban sipil tetapi gagal mengamankan kemenangan yang menentukan melawan kelompok Palestina.
"Moral tentara Israel juga menurun, setelah bertempur di Gaza selama hampir setahun dengan keberhasilan yang terbatas. Sebaliknya, para pejuang perlawanan di Lebanon mempertahankan tanah mereka sendiri, yang memberikan motivasi kuat untuk tetap teguh dalam konfrontasi."
Secara politis, Israel bertujuan untuk menekan Hizbullah agar menarik dukungannya terhadap Gaza dengan menimbulkan banyak korban di antara penduduk Lebanon, tetapi pendekatan ini malah menjadi bumerang, karena Hizbullah memperluas jangkauan misilnya dan memaksa lebih banyak masyarakat Israel untuk mengungsi, jelas Jaber.
(oln/anews/anadolu/*)