Rencana tersebut mencakup jalan akses dan zona perluasan potensial untuk setiap pemukiman.
Sebelum Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023 dan sebelum serangan Israel di Jalur Gaza, setidaknya ada lebih dari 700.000 pemukim Israel tinggal di Tepi Barat.
Mereka tinggal di 150 pemukiman dan 128 pos terdepan, yang merupakan perkemahan darurat yang terdiri dari satu karavan hingga beberapa bangunan yang dibangun di tanah Palestina, seperti diberitakan Al Jazeera.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 43.712 jiwa dan 103.258 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (14/11/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel