"Kami telah menjelaskan bahwa tindakan tersebut merusak stabilitas dan prospek solusi dua negara," kata Wong.
"Resolusi ini secara penting mengingatkan kita pada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menegaskan kembali pentingnya solusi dua negara yang telah mendapat dukungan bipartisan."
Australia Ungkap Penyesalan Tidak Setujui Resolusi PBB untuk Usir Israel dari Tepi Barat dan Gaza
September lalu, Australia menyatakan penyesalannya karena tidak dapat memberikan suara setuju untuk resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Rabu (18/9/2024).
Resolusi PBB itu menyerukan Israel untuk menarik diri dari Tepi Barat dan Gaza dalam waktu satu tahun.
Mengutip The Age, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan bahwa para diplomat Australia telah mencoba tetapi gagal untuk menyusun ulang resolusi tersebut agar tidak terlalu kontroversial.
Duta Besar Australia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa menegaskan bahwa meskipun negara tersebut abstain, hanya masalah waktu sampai Australia mengakui negara Palestina.
Resolusi yang tidak mengikat itu, yang juga menyerukan Israel untuk memberikan ganti rugi kepada Palestina atas kerusakan yang diderita akibat pendudukan, disahkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan suara mayoritas.
Sebanyak 124 negara memberikan suara mendukung dan 14 negara memberikan suara menentang.
Australia termasuk dalam 43 negara yang memilih untuk abstain.
Australia awalnya ingin mengubah resolusi tersebut, dengan maksud untuk memaksa Israel mematuhi pendapat Mahkamah Internasional (ICJ) pada bulan Juli yang menyatakan pendudukannya atas Jalur Gaza dan Tepi Barat adalah ilegal.
Tetapi resolusi yang lebih kuat diajukan, yang memaksa pendudukan Israel untuk angkat kaki dari tanah Palestina.
"Kami berharap kami berada dalam posisi yang mampu mendukungnya," kata Wong kepada radio ABC saat itu.
Baca juga: Presiden Prabowo dan PM Albanese Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Strategis Indonesia-Australia
"Saya ingin mengatakan ada banyak hal yang diminta resolusi tersebut yang sudah kami lakukan," katanya.
"Kami tidak memasok senjata ke Israel, kami telah menjatuhkan sanksi pada sejumlah pemukim ekstremis Israel, dan kami akan menolak masuknya pemukim ekstremis ke Australia."
"Kami sebenarnya berharap kami berada dalam posisi untuk dapat mendukung resolusi tersebut."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)