Dikutip dari CNN, baik Donald Trump dan Elon Musk diketahui kerap mengkritik lembaga ini karena diduga mengindoktrinasi anak-anak dengan propaganda kiri dan kegagalan lainnya.
Sementara itu, Ramaswamy, seorang pengusaha bioteknologi dan mantan calon presiden Partai Republik 2024 yang mengalihkan dukungannya kepada Trump, lebih spesifik tentang bagaimana dia akan mengubah pemerintah federal.
Selama kampanye, dia mengatakan akan mengurangi hingga 75 persen tenaga kerja federal.
Mengutip dari data CNN, sekitar 2,3 juta warga sipil di AS bekerja untuk pemerintah federal, dengan hampir 60 persen di antaranya bekerja di Departemen Pertahanan, Urusan Veteran, dan Keamanan Dalam Negeri.
"Segerombolan birokrat yang tidak terpilih menghambat inovasi dan mengabaikan keinginan yang dipilih oleh rakyat Amerika," tulis Ramaswamy dalam sebuah makalahnya.
Di dalam makalah yang ditulis Vivek tersebut, ia juga membuka kemungkinan untuk melakukan penutupan Departemen Pendidikan dan memindahkan program pelatihan tenaga kerjanya ke Departemen Tenaga Kerja.
Selain itu, Vivek juga memiliki ide ekstrem untuk menghapus FBI dan memindahkan 15.000 agen khususnya ke lembaga lain; serta menghapus Komisi Pengaturan Nuklir dan memindahkan tugasnya ke departemen lain.
Menanggapi wacana pemangkasan tersebut, Stephen Moore, penasihat kampanye ekonomi Trump dan seorang ekonom dari Heritage Foundation pun turut buka suara.
"Menanggulangi pemborosan di pemerintahan adalah "tugas besar," kata Moore
"DOGE akan membutuhkan ratusan orang untuk mewujudkan ini. Tidak hanya Elon dan Vivek," pungkasnya dalam wawancara bersama CNN.
(Tribunnews.com/Bobby)