Penjualan lisensi memungkinkan pemasaran es krim merek tersebut di Tepi Barat dan Israel terus berlanjut.
Gugatan itu diselesaikan pada 2022.
"Dalam gugatan barunya, Ben & Jerry's mengatakan kalau Unilever telah melanggar ketentuan penyelesaian 2022 yang tetap dirahasiakan," tulis Reuters, dikutip Jumat (15/11/2024).
Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Unilever diharuskan "menghormati dan mengakui tanggung jawab utama dewan independen Ben & Jerry's atas misi sosial Ben & Jerry's," menurut gugatan tersebut.
Namun, menurut gugatan tersebut, "Ben & Jerry's telah empat kali berusaha berbicara secara terbuka mendukung perdamaian dan hak asasi manusia. Unilever telah membungkam setiap upaya ini."
Reuters memberikan disclaimer kalau Unilever sudah menanggapi berita ini.
"Unilever mengatakan melalui email: "Hati kami terpaut pada semua korban peristiwa tragis di Timur Tengah. Kami menolak klaim yang dibuat oleh dewan misi sosial B&J, dan kami akan membela kasus kami dengan sangat kuat."
"Kami tidak akan berkomentar lebih lanjut tentang masalah hukum ini," tambah keterangan perusahaan multinasional tersebut.
Gugatan tersebut diajukan di pengadilan federal New York.
Pembungkaman Dukungan ke Palestina
Minor Myers, profesor di University of Connecticut School of Law, mengatakan ketegangan antara Ben & Jerry's dan Unilever akan menjadi perhatian utama dalam keputusan spin-off, terutama jika merek es krim Unilever dibeli oleh perusahaan private equity atau perusahaan pesaing.
"Situasi Ben & Jerry's akan menjadi fokus utama calon pembeli," kata Myers. "Sejauh Ben & Jerry's atau anak perusahaan ingin bebas mengatakan (apa yang mereka inginkan), hal ini dapat mempengaruhi penjualan merek es krim unggulan."
Hal tersebut akan mengakibatkan valuasi yang lebih rendah untuk merek es krim Unilever, kata Myers.
Kekhawatiran lebih sedikit jika merek es krim menjadi perusahaan publik terpisah, kata Myers.
Ben & Jerry's mengatakan dalam gugatan bahwa mereka telah mencoba menyerukan gencatan senjata, mendukung jalur aman pengungsi Palestina ke Inggris, mendukung mahasiswa yang memprotes di perguruan tinggi AS terhadap kematian warga sipil di Gaza, dan mengadvokasi penghentian bantuan militer AS ke Israel, tetapi telah diblokir oleh Unilever.