News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Produsen Es Krim Ben & Jerry's Gugat Unilever Karena Merasa Dibungkam Soal Dukungan ke Palestina

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perusahaan es krim, yang berbasis di Vermont, ben and jerrys mengumumkan pada tahun 2021 bahwa mereka akan mengakhiri penjualan di wilayah Palestina yang diduduki Israel.

Dewan independen secara terpisah berbicara tentang sejumlah topik terkait masalah Palestina tersebut, tetapi perusahaan dibungkam, menurut gugatan tersebut.

Ben & Jerry's mengatakan bahwa Peter ter Kulve, kepala divisi es krim Unilever, mengatakan dia prihatin tentang "persepsi berkelanjutan tentang anti-Semitisme" terkait merek es krim yang menyuarakan pendapatnya tentang pengungsi Gaza, menurut gugatan tersebut.

Unilever juga diharuskan berdasarkan perjanjian penyelesaian untuk melakukan pembayaran total $5 juta kepada Ben & Jerry's agar merek tersebut dapat memberikan donasi kepada kelompok hak asasi manusia pilihannya, menurut gugatan tersebut.

Ben & Jerry's kemudian memilih 'Jewish Voice for Peace' yang berhaluan kiri dan 'San Francisco Bay Area Chapter of the Council on American-Islamic Relations', di antara yang lainnya, menurut berkas tersebut.

Unilever pada Agustus menolak pilihan tersebut, dengan mengatakan bahwa Jewish Voice for Peace "terlalu kritis terhadap pemerintah Israel," menurut gugatan tersebut.

Ben & Jerry's telah memposisikan diri sebagai perusahaan yang memiliki kesadaran sosial sejak Ben Cohen dan Jerry Greenfield mendirikan perusahaan di sebuah SPBU yang direnovasi pada tahun 1978.

Mereka mempertahankan misi tersebut setelah Unilever mengakuisisinya pada tahun 2000.

Produk Unilever yang beragam mencakup sabun Dove, mayones Hellmann's, kubus kaldu Knorr, deterjen Surf, dan petroleum jelly Vaseline.

 

(oln/reuters/aja/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini