Seperti yang diketahui sebelumnya, Trump memiliki empat sekretaris pers Gedung Putih di masa jabatan pertamanya.
Namun demikian di masa jabatan pertama Donald Trump, posisi itu menjadi tak begitu "berarti".
Hal ini terjadi karena sang presiden justru kerap meladeni langsung pertanyaan awak media dengan berinteraksi langsung dalam konferensi pers harian saat ia menjabat dari tahun 2017 hingga 2021.
Seringnya Donald Trump yang meladeni langsung awak media juga tak terlepas dari situasi "kacau" yang diciptakan oleh para jubirnya.
Sekretaris pers pertama Trump, yakni duo Sean Spicer dan Sarah Huckabee Sanders, dikenal sering bertengkar dengan wartawan.
Sekretaris pers lainnya, Stephanie Grisham, bahkan tidak pernah mengadakan briefing.
Penggantinya, Kayleigh McEnany, sering memberi ceramah kepada media selama penampilannya di ruang briefing pers Gedung Putih.
Karena rekam jejak tersebut, sepertinya penunjukkan sosok Leavitt yang menjadi satu-satunya jubir Gedung Putih di periode ini bisa disebut sebagai sebuah inovasi baru dari Trump di masa jabatan keduanya.
Pada konferensi pers pada bulan Agustus lalu, Trump sempat ditanya apakah dia akan menghadiri briefing pers rutin dalam pemerintahan barunya.
“Saya akan memberi Anda akses penuh dan Anda akan memiliki banyak briefing pers, dan Anda akan mendapatkannya, uh, dari saya.”
Tentang posisi sekretaris pers, dia berkata: “Mungkin mereka akan melakukan sesuatu. Jika tidak setiap hari, itu akan sangat sering. Anda akan mendapatkan lebih banyak dari yang Anda inginkan.”
(Tribunnews.com/Bobby)