Sependapat dengan Pentagon, Ropcke menyebut rudal balistik jarak menengah berkemampuan nuklir Oreshnik kemungkinan merupakan modifikasi dari rudal RS-26 Rubezh Rusia.
Ropcke sampai pada kesimpulan ini setelah menganalisis rekaman serangan yang tersedia.
Menurut Ropcke, rudal RS-26 tidak akan berisi bahan peledak atau hulu ledak dan hanya akan dilengkapi dengan pengganti dengan ukuran dan berat yang sama untuk meniru tampilan hulu ledak nuklir.
"Ini menunjukkan bahwa serangan itu adalah propaganda dan aksi politik, bukan aksi militer. Tidak ada muatan nuklir atau bahan peledak di dalamnya. Itulah sebabnya kerusakannya tidak signifikan," kata Ropcke.
6. Apa yang Terjadi Selanjutnya?
NATO akan mengadakan pertemuan darurat dengan Ukraina di markas besar aliansi di Brussels pada hari Selasa (26/11/2024) untuk membahas penggunaan rudal tersebut oleh Moskow, kata sumber NATO pada hari Jumat.
Aliansi militer Barat mengonfirmasi bahwa Dewan NATO Ukraina, yang terdiri dari duta besar negara-negara NATO dan mitra Ukraina mereka, akan bersidang atas permintaan Kyiv, tetapi tidak memberikan rincian apa pun tentang topik diskusi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)