TRIBUNNEWS.COM - Di tengah konflik yang berkepanjangan di Ukraina, Inggris telah mengirimkan peralatan militer yang signifikan, salah satunya adalah rudal Storm Shadow.
Rudal Storm Shadow adalah sistem senjata yang dirancang untuk menyerang target darat dengan akurasi tinggi.
Rudal ini memiliki kemampuan untuk terbang rendah, menghindari deteksi radar, dan dapat menjangkau target yang jauh.
Dikenal karena kemampuannya untuk menyerang sasaran dengan presisi, Storm Shadow sering kali digunakan dalam operasi militer yang memerlukan ketepatan tinggi.
Pengiriman Storm Shadow oleh Inggris ke Ukraina bukan tanpa alasan.
Dalam konteks perang melawan agresi Rusia, Ukraina membutuhkan senjata yang dapat membantu mereka dalam mempertahankan wilayah dan melakukan serangan balik dengan efisien.
Pengiriman Storm Shadow diharapkan dapat meningkatkan kemampuan serangan Ukraina.
Dengan kemampuan untuk menyerang target jauh dan akurat, diharapkan Ukraina dapat melakukan operasi militer yang lebih efektif dalam mengatasi tantangan yang mereka hadapi.
Selain itu, dukungan militer dari Inggris juga menunjukkan solidaritas terhadap perjuangan Ukraina dalam mempertahankan kedaulatan mereka.
Dengan pengiriman rudal Storm Shadow, Inggris menunjukkan komitmennya dalam membantu Ukraina menghadapi ancaman yang ada.
Harga yang tinggi dan teknologi canggih yang tersemat dalam rudal ini menggambarkan pentingnya investasi dalam pertahanan di era konflik modern.
Baca juga: Pertama ATACMS, Sekarang Storm Shadow, Rudal-Rudal Barat Kini Hujani Rusia untuk Pertama Kalinya
Sementara itu, dampak dari pengiriman senjata ini mungkin akan berpengaruh pada dinamika konflik di masa depan.
Harga Rudal Storm Shadow
Harga per unit rudal Storm Shadow diperkirakan mencapai sekitar 2 pound sterling atau sekitar Rp40 miliar, Sky News melaporkan.
Angka ini mencerminkan teknologi canggih yang ada di dalam sistem senjata ini.
Dengan biaya yang tinggi, Storm Shadow menjadi investasi yang signifikan bagi negara yang mengoperasikannya.
Namun, bagaimana harga ini sebanding dengan manfaat yang diberikan?
Banyak pakar militer percaya bahwa, dalam konteks tertentu, investasi seperti ini dapat menjadi kunci untuk mencapai keunggulan dalam strategi militer.
Spesifikasi Rudal Storm Shadow
Dikutip dari BiP Solutions, Mbda-systems.com, The International Institute for Strategic Studies, berikut adalah beberapa spesifikasi untuk rudal jelajah Storm Shadow:
* Berat : 1.300 kilogram (2.900 lb)
* Panjang : 5,1 meter
* Diameter : 48 sentimeter (19 inci)
* Lebar sayap : 3 meter (120 inci)
* Jangkauan : Sekitar 250 kilometer (130 nmi; 160 mil)
* Penggerak : Mesin turbojet Microturbo TRI 60-30
* Hulu ledak : 450 kilogram (990 lb) hulu ledak konvensional
* Navigasi : INS, GPS, dan Navigasi Referensi Medan
* Pesawat peluncur : Saab Gripen, Dassault Mirage 2000, Dassault Rafale, Panavia Tornado, dan Sukhoi Su-24 yang dimodifikasi.
Storm Shadow adalah rudal tembak-dan-lupakan yang dapat diprogram sebelum diluncurkan.
Rudal ini dirancang untuk menyerang target dan infrastruktur yang diperkuat, seperti:
* Pusat komando, kontrol, dan komunikasi
* Lapangan Udara
* Pelabuhan dan pembangkit listrik
* Fasilitas manajemen dan penyimpanan amunisi
* Kapal permukaan dan kapal selam di pelabuhan
* Jembatan
Fitur Storm Shadow meliputi:
* Kemampuan observasi yang rendah : Jangkauan lepas landas rudal yang jauh dan kemampuan observasi yang rendah membuat kemampuan bertahan rudal ini sangat tinggi.
* Waktu terbang yang lama : Waktu terbang rudal yang lama dan perencanaan misi yang canggih memungkinkannya menghindari sistem pertahanan udara berbasis darat musuh.
* Akurasi navigasi tinggi : Sistem INS, GPS, dan Navigasi Referensi Medan rudal menyediakan tingkat akurasi navigasi yang tinggi.
* Akurasi terminal yang tepat : Pencari IIR resolusi tinggi dan Pengenalan Target Otomatis (ATR) rudal memastikan kinerja terminal yang luar biasa dan kerusakan tambahan yang minimal.
* Mesin turbo-jet : Rudal ini ditenagai oleh mesin turbo-jet.
* Penurunan ketinggian rendah : Setelah diluncurkan, rudal turun ke ketinggian rendah untuk menghindari deteksi.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)