"Mereka setuju untuk melakukan gencatan senjata di satu tempat dan tidak di tempat lain? Kasihanilah anak-anak, orang tua, dan wanita," kata warga bernama Ahlam Abu Shalabi, yang tinggal di tenda di Gaza bagian tengah.
"Sekarang musim dingin, dan semua orang tenggelam," lanjutnya.
Gencatan Senjata Israel-Hizbullah
Diberitakan Arab News, gencatan senjata antara Israel dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, diadakan pada hari Rabu setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan yang ditengahi oleh AS dan Prancis.
Ini menjadi sebuah prestasi diplomasi yang langka di Timur Tengah yang dirusak oleh dua perang dan beberapa konflik proksi selama lebih dari setahun.
Kesepakatan tersebut mengakhiri konfrontasi paling mematikan antara Israel dan kelompok militan yang didukung Iran dalam beberapa tahun.
Tetapi Israel masih memerangi musuh bebuyutannya yang lain, kelompok militan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza.
Tentara Lebanon, yang bertugas memastikan gencatan senjata berlangsung, mengatakan bahwa mereka sedang bersiap untuk dikerahkan ke selatan negara itu, sebuah wilayah yang dibombardir Israel dalam pertempurannya melawan Hizbullah, bersama dengan kota-kota di timur dan benteng kelompok bersenjata itu di pinggiran selatan Beirut.
Baca juga: Sekarang Saatnya untuk Setop Serangan di Gaza, kata Haaretz Setelah Gencatan Senjata di Lebanon
Update Perang Timur Tengah
Dikutip dari Al Jazeera, gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah telah berlaku di tengah harapan berakhirnya serangan Israel secara permanen terhadap Lebanon, serta lebih dari setahun pertempuran lintas perbatasan.
Setidaknya 12 orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi paksa di Kota Gaza.
Presiden AS Joe Biden mengatakan kesepakatan gencatan senjata melibatkan pasukan Israel yang menarik diri dari Lebanon selama 60 hari, dengan tentara Lebanon mengambil alih wilayah di selatan negara itu untuk memastikan Hizbullah tidak membangun kembali pasukan.
Serangan Israel telah menewaskan puluhan orang di Gaza, termasuk 13 orang yang berlindung di sebuah sekolah di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza.
Militer Lebanon mengatakan pihaknya mengambil "tindakan yang diperlukan" untuk mengerahkan pasukan ke Lebanon selatan, tempat gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah telah berlangsung selama lebih dari delapan jam.
Baca juga: Setelah 5 Bulan, Yordania Kembali Jatuhkan Paket Bantuan Lewat Udara ke Gaza Utara
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Hizbullah akan bergerak ke utara Sungai Litani sementara pasukan Israel secara bertahap menarik diri dari Lebanon selatan selama periode 60 hari, menurut Presiden AS Joe Biden.
Ungkapan dukungan untuk gencatan senjata, yang menyusul pertempuran sengit selama dua bulan antara Israel dan Hizbullah, telah mengalir dari seluruh wilayah, termasuk dari Mesir, Irak, dan Turki. Sementara itu, politisi Lebanon menyerukan persatuan.