Gaza Kembali Membara, Sniper Al Qassam Robohkan IDF di Jabalia, Israel Dibombardir dari Khan Yunis
TRIBUNNEWS.COM - Perlawanan milisi pembebasan Palestina di Jalur Gaza terhadap agresi militer Israel kembali menyala seiring kembali pecahnya pertempuran di utara militer Israel (IDF) dengan kelompok Hizbullah Lebanon.
Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, mengumumkan pada Selasa (3/12/2024) kalau seorang tentara Israel telah ditembak di kota Jabalia di Jalur Gaza utara.
Baca juga: Gencatan Senjata Terancam Bubar, Serangan Israel Kian Mematikan di Lebanon Selatan
Brigade Al Qassam mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterima oleh Quds Press, menyatakan penembak jitunya menewaskan personel IDF di sekitaran Jabalia, Gaza Utara, wilayah operasi militer Israel.
“Mujahidin Al-Qassam berhasil menembak seorang tentara Zionis di dekat bundaran Zammo, sebelah timur Jabalia, di Jalur Gaza utara,” tulis pernyataan Al-Qassam dilansir Khaberni, Selasa.
Bentrokan terus berlanjut antara faksi-faksi Palestina dan pasukan tentara pendudukan Israel di berbagai wilayah penyerangan, terutama di Kegubernuran Utara.
Dengan dukungan Amerika, Israel telah melakukan genosida di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, menyebabkan lebih dari 149.000 warga Palestina menjadi martir dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang menewaskan puluhan orang. anak-anak dan orang tua.
Israel Serukan Pengusiran di Gaza Selatan
Terkait perlawanan milisi yang kembali membara di Jalur Gaza, Tentara Israel dilaporkan menyerukan evakuasi beberapa wilayah di Gaza selatan pada Senin.
Israel beralasan pengusiran penduduk dari wilayah itu dilakukan dengan peringatan kalau militan Palestina meluncurkan roket dari sana ke wilayah pendudukan Israel.
"Organisasi perlawanan sekali lagi menembakkan roket ke Negara Israel dari wilayah Anda," kata juru bicara militer Avichay Adraee dalam sebuah unggahan di X berbicara kepada penduduk di wilayah Khan Yunis.
"Demi keselamatan Anda, Anda harus segera mengungsi dari wilayah tersebut dan pindah ke zona kemanusiaan," ancam juru bicara IDF tersebut.
Tak Padam-padam
Sebagai catatan, perluasan agresi militer IDF ke wilayah Gaza Selatan, termasuk Khan Yunis dan Farah sudah berlangsung sejak Mei silam, hampir enam bulan silam.
Namun, hingga kini, agresi IDF tersebut belum mampu memadamkan api perlawanan faksi milisi perlawanan Palestina, meski Hamas sudah kehilangan pemimpin tempur mereka, almarhum Yahya Sinwar.
"Israel dilaporkan sudah memulai operasi perluasan invasi militer ke Rafah, Gaza Selatan pada Sabtu (11/5/2024)," tulis laporan Khaberni saat itu.