Wilayah maritim ini membentang hingga 200 mil laut dari pantai negara tersebut, termasuk laut teritorial, yang diukur sejauh 12 mil laut dari pantai.
Newsweek menghubungi Kementerian Pertahanan Rusia dan Kedutaan Besar Rusia di Manila untuk memberikan komentar.
Hal ini terjadi ketika militer Rusia , yang terlibat dalam perang dengan Ukraina, mengirim armada angkatan laut ke negara-negara di Asia Tenggara pada awal Oktober, termasuk Malaysia, Myanmar, Indonesia, dan Thailand.
Kapal selam itu sempat singgah di pelabuhan dan melakukan latihan dengan negara tuan rumah.
Kehadiran kapal selam Rusia seberat 3.900 ton, yang mampu menembakkan rudal jelajah Kalibr yang telah digunakan secara luas dalam serangan terhadap Ukraina, terjadi setelah Marcos menandatangani dua undang-undang yang menolak klaim batas laut yang dibuat oleh China di Laut Cina Selatan yang disengketakan.
Salah satu undang-undang tersebut, Undang-Undang Zona Maritim Filipina menetapkan batas-batas wilayah teritorial penting negara tersebut, termasuk ZEE-nya di Laut Cina Selatan.
Sementara itu, Undang-Undang Alur Laut Kepulauan menetapkan alur laut dan rute udara bagi kapal dan pesawat asing untuk bernavigasi.
Kerjasama dengan TNI?
Kapal selam yang dibangun di St. Petersburg itu sedang dalam perjalanan dari Laut Baltik menuju Armada Pasifik yang bermarkas di Vladivostok di wilayah Timur Jauh Rusia.
Kapal selam Rusia mencapai wilayah Indo-Pasifik pada bulan Oktober, mengunjungi Kochi di pantai barat daya India pada tanggal 21 Oktober.
Kapal selam tersebut kemudian tiba di pelabuhan Surabaya di Indonesia pada tanggal 7 November dan pelabuhan Kota Kinabalu di Malaysia pada tanggal 20 November.
Kaoal Selam Rusia jenis 8-588 UFA itu bersandar di Dermaga Jamrud Utara, Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (7/11/2024) lalu.
Bersamaan dengan itu, juga bersandar kapal Rescue Tugboat Alatau (Supply Vessel) di dermaga yang sama.
Kedatangan kedua kapal berlangsung di tengah pelaksanaan latihan bersama (Latma) TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Rusia dengan nama "Orruda 2024".
"Dalam Latihan bersama TNI AL dan Angkatan Laut Rusia 'Orruda 2024' yang saat ini tengah dilaksanakan, salah satunya ada agenda port visit Kapal Selam Rusia ke Pangkalan TNI AL Surabaya. Ini kali pertama Kapal Selam Rusia melaksanakan port visit di Indonesia,” kata Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmada II Kolonel Laut (P) Yulius Azz Zaenal dalam keterangan yang dibagikan Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) dikutip dari Kompas.com.
Kedatangan Kapal Selam 8-588 UFA dan Rescue Tugboat Alatau (Supply Vessel) dalam rangka submarine visit ini disambut oleh Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V.
Di Surabaya, para awak kapal dari Rusia itu akan melakukan agenda kegiatan berupa kunjungan memorial ke Monumen Nanggala, diskusi, olahraga, makan malam dan kunjungan kota atau city tour.