Ancaman Trump menarik sejumlah tanggapan.
Misalnya, China mungkin mempertimbangkan untuk membiarkan yuan mereka terdepresiasi hingga 10-15 persen sebagai langkah balasan terhadap kebijakan perdagangan agresif yang dipicu oleh Trump.
Menurut JPMorgan Chase, pasar negara berkembang dapat mengalami depresiasi rata-rata sekitar 5 persen pada paruh pertama tahun 2025.
Presiden terpilih ini juga mengguncang pasar dunia menjelang masa jabatannya dengan ancaman tarif tambahan pada barang-barang dari negara tetangga seperti Kanada dan Meksiko, jika mereka tidak mengambil tindakan lebih tegas terhadap isu narkoba dan migrasi ilegal.
Dengan retorika yang semakin meningkat, masa depan dollar AS sebagai mata uang cadangan dunia menjadi tanda tanya.
Namun, Trump tetap optimis.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada Maret lalu, ia menegaskan, "Saya tidak akan membiarkan negara-negara (lain) menjauh dari dollar karena hal tersebut akan merugikan negara kita."
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)