News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Korea

Ramai-ramai, Pejabat Tinggi Korea Pembantu Presiden Korsel Siapkan Aksi Pengunduran Diri Massal

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang berkumpul di luar Majelis Nasional di Seoul pada tanggal 4 Desember 2024, setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer. Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada tanggal 3 Desember mengumumkan darurat militer, menuduh pihak oposisi sebagai pasukan anti-negara dan mengatakan bahwa ia bertindak untuk melindungi negara dari ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara. Anthony WALLACE / AFP

Pejabat Tinggi Korea yang Jadi Pembantu Presiden Korsel Siapkan Aksi Pengunduran Diri Secara Massal

TRIBUNNEWS.COM- Para pembantu senior Presiden Yoon Suk Yeol, termasuk kepala stafnya, siap melakukan pengunduran diri secara massal pada hari Rabu, kata kantor kepresidenan, setelah Majelis Nasional memblokir pernyataan mendadak Yoon tentang darurat militer.

Mereka termasuk Chung Jin-suk, kepala staf kepresidenan; Penasihat Keamanan Nasional Shin Won-sik; dan Sung Tae-yoon, kepala staf kebijakan, serta tujuh pembantu senior lainnya.

Tawaran pengunduran diri itu disampaikan setelah Yoon mengumumkan darurat militer pada Selasa malam, menuduh oposisi memiliki "kekuatan anti-negara" yang melumpuhkan jalannya negara dengan mosi pemakzulan dan rancangan undang-undang anggaran yang dikurangi.

Yoon mencabut darurat militer setelah pemungutan suara bulat oleh Majelis Nasional pada Rabu pagi untuk menuntut presiden mencabutnya.

 

 

 

Baca juga: Oposisi Korea Selatan Menuntut agar Presiden Yoon Suk-yeol Diadili, Dituduh Lakukan Pemberontakan

 

Presiden Korea Selatan, Yoon Seok-yeol, mengumumkan darurat militer, Selasa (3/12/2024) malam. Enam jam setelahnya, Rabu (4/12/2024) dini hari, ia mencabut pengumumannya itu karena mendapat penolakan dari Majelis Nasional. (KBS)

 

 

 

Desakan Pecat Kepala Pertahanan


Pemimpin partai berkuasa desak Yoon untuk memecat kepala pertahanan terkait kegagalan darurat militer

Pemimpin Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa mendesak Presiden Yoon Suk Yeol untuk menjelaskan keputusannya yang menyatakan darurat militer dan memecat Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun atas apa yang disebutnya "situasi bencana."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini