Pemimpin partai, Han Dong-hoon mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada hari Kamis akan menentang pemakzulan tersebut karena dapat menyebabkan “kekacauan yang tidak terduga.”
Meski begitu, ia juga menekankan tidak membela darurat militer yang tidak konstitusional dari Presiden Yoon.
Anggota Parlemen Tidak Pulang
Sementara itu, banyak anggota parlemen tidak berani meninggalkan gedung parlemen, termasuk anggota oposisi Kang Sun-woo, yang telah berada di sana sejak Selasa malam.
“Kami khawatir dan takut bahwa Presiden Yoon mungkin akan membuat pernyataan darurat militer lagi kapan saja, karena darurat militer terakhir gagal,” katanya kepada CNN pada hari Kamis.
“Itulah sebabnya kami tinggal di sini dan tidak akan pulang.”
"Kami tidur, makan, dan beberapa rekan sedang mencuci di sini di Majelis Nasional.”
Presiden Yoon Suk Yeol Diselidiki Polisi
Dalam perkembangan terkini, polisi Korea Selatan sedang menyelidiki Presiden Yoon Suk Yeol atas dugaan pemberontakan buntut pernyataan darurat militernya.
Mengutip BBC, penyelidikan tersebut dilaporkan dilakukan setelah pihak oposisi mengajukan pengaduan terhadap Yoon dan tokoh-tokoh penting lainnya yang terlibat dalam peristiwa Selasa malam.
Kekebalan presiden tidak berlaku untuk kejahatan ini di Korea Selatan, dan dapat mengakibatkan hukuman mati, menurut AFP.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)