Selain dampak dari agresi militer Israel, laporan tersebut juga menemukan bahwa Israel dengan sengaja menghalangi atau menolak pengiriman bantuan kemanusiaan serta pasokan penyelamat lainnya bagi penduduk yang mengungsi dan kelaparan.
Mohammed Salama, direktur Unit Perawatan Intensif Neonatal di rumah sakit Bulan Sabit Merah Uni Emirat Arab di Rafah, berbicara kepada para peneliti Amnesty tentang situasi perawatan kesehatan kritis di daerah kantong yang terkepung itu.
“Ketika rumah sakit lain di selatan berhenti beroperasi, kami menjadi satu-satunya rumah sakit yang dilengkapi dengan inkubator, dan sebagian besar penduduk Jalur Gaza mengungsi ke sini [di Rafah],” katanya.
“Kadang-kadang, kami harus menempatkan lima bayi baru lahir dan anak-anak kecil dalam satu inkubator dan setelah sepsis neonatal menyebar seperti api, kami harus meminta para ibu untuk menidurkan bayi mereka di lantai.”
Para peneliti Amnesty tidak hanya mengamati tindakan pejabat Israel, tetapi juga niat mereka.
Selain menganalisis pernyataan langsung dari pejabat Israel, kata Daar, Amnesty International juga berfokus pada pola perilaku militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
“Kami melihat pola berulang serangan membabi buta terhadap warga sipil. Kami melihat pola berulang pemindahan ke kondisi yang tidak aman. Kami melihat serangan berulang terhadap infrastruktur sipil dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, termasuk rumah sakit. Kami juga melihat penolakan dan pemblokiran bantuan ke Gaza yang berulang kali dilakukan oleh pejabat Israel,” kata Daar.
“Pola-pola tersebut sangat penting dalam penilaian ini.”
Kerusakan yang meluas di Gaza merupakan faktor lain yang membantu memperkuat dugaan niat genosida.
"Skala, tingkat, dan kecepatan kerusakan ini, belum pernah kami lihat dalam konflik lain di abad ke-21," tambahnya.
Hingga Kamis (5/12/2024), setidaknya 44.580 orang tewas dan 105.739 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan di Gaza, mengutip Al Jazeera.
Baca juga: Otoritas Kesehatan Gaza: Tentara Senjata Israel Menguapkan Jasad Korban Genosida di Gaza Utara
Dari jumlah tersebut, 48 warga Palestina tewas dan 201 orang terluka dalam periode pelaporan 24 jam terakhir, tambah kementerian itu.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)