TRIBUNNEWS.com - Selama 14 bulan melancarkan serangan di Jalur Gaza, pasukan Israel rutin merekam dan mengunggah video-video mereka melakukan pengrusakan fasilitas.
Selain video merusak fasilitas, tak sedikit video pasukan Israel memamerkan jenazah-jenazah warga Palestina di Gaza yang menjadi korban perang, demikian dilaporkan Washington Post.
Meskipun militer Israel melarang pasukannya "memfilmkan dan mengunggah video 'balas dendam', video-video itu terus muncul secara daring selama perang", bunyi laporan tersebut.
Washington Post mengatakan pihaknya telah memverifikasi beberapa video dan foto yang "memperlihatkan tentara Israel membakar gedung atau berpose di depan rumah yang terbakar".
"Insiden itu terjadi dari Beit Hanoun di utara hingga Khan Younis di selatan," lanjutnya.
Salah satu prajurit bernama Shimon Zuckerman mengaku tak menyesali perbuatannya meledakkan rumah-rumah dan bangunan fasilitas lainnya di Gaza.
Baca juga: Tentara Israel: Kami Membakar Rumah-Rumah di Gaza untuk Bersenang-senang Tapi Tak Paham Alasannya
Zuckerman mengakui pihak militer melarangnya merekam dan mengunggah video-video situasi di wilayah kantong itu.
Namun, ia nekat merekam video untuk keluarganya di rumah.
"Saya mengambil video-video ini untuk meningkatkan moral orang-orang di rumah. Saya tidak menyesalinya sedikit pun," ungkap dia.
Tentara Israel lainnya yang berbicara dengan Washington Post, mengatakan militer memang memerintahkan mereka membakar bangunan, segera setelah mereka keluar.
"Mereka menyuruh kami membakarnya saat kami keluar," kata dia.
Menurutnya, praktik membakar bangunan hingga rumah-rumah di Gaza sudah berlangsung "sejak awal perang".
Ia mengatakan para pasukan "akan menumpuk perabotan di tengah ruangan, menyiramnya dengan bahan bakar, lalu membakarnya".
Ia mengungkapkan para pasukan Israel tampak bersenang-senang saat melakukannya.