News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Oposisi Anti-Rezim Assad Merangsek ke Damaskus, Negara-Negara Minta Warganya Tinggalkan Suriah

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Oposisi bersenjata, kelompok anti-rezim Presiden Bashar Al-Assad di Suriah

Kantor berita resmi Suriah (SANA) juga mengutip sumber militer yang mengatakan kalau tidak ada kebenaran atas laporan tentang penarikan tentara Suriah dari Kota Homs.

Baca juga: Alasan Tentara Suriah Tarik Mundur Pasukan dari Hama, Oposisi Kini Kuasai Distrik Strategis di Homs 

Laporan itu menambahkan kalau tentara Suriah tetap ada di Homs dan pedesaannya, serta dikerahkan di “garis pertahanan yang tetap dan kokoh,”.

Laporan SANA menambahkan kalau tentara Suriah telah diperkuat dengan kekuatan tambahan yang besar yang dilengkapi dengan berbagai jenis peralatan dan senjata.

SANA mengatakan bahwa tentara Suriah menargetkan, dengan artileri, rudal, dan pesawat tempur gabungan Suriah-Rusia, kendaraan yang mereka gambarkan sebagai teroris dan pertemuan mereka di pedesaan utara dan selatan Hama.

Serangan tentara Suriah ini diklaim menyebabkan puluhan kematian dan cedera di antara barisan faksi oposisi.

Baca juga: Konflik Suriah: 300 Tewas, Oposisi Anti-Rezim Bobol Pertahanan Kota Hama, Drone Tembus Damaskus

"Pesawat-pesawat tempur Suriah dan Rusia mencoba memperlambat kemajuan pasukan oposisi, membom Jembatan Rastan di pedesaan utara Homs, dan melancarkan sejumlah serangan di kota tersebut, dan sekitarnya menjadi sasaran pemboman artileri setelah oposisi bersenjata mengumumkan kendali atasnya," tulis laporan itu dilansir Khaberni.

Operasi di Selatan Suriah

Di bagian selatan negara itu, “Ruang Operasi Selatan”, yang didirikan di provinsi Daraa, Quneitra, dan Suwayda, mengumumkan kendalinya atas seluruh kota Daraa di barat daya, setelah konfrontasi dengan pasukan rezim dan kelompok militer yang didukung oleh Iran.

Departemen Operasi Militer mengatakan, mereka telah menguasai jalan raya internasional Amman-Damaskus, kota Izraa, salah satu kota terbesar di wilayah tersebut, dan sekitar 50 desa dan kota kecil pasukan rezim di kota tersebut.

Mereka menyatakan kalau para pejuangnya telah memasuki perbatasan Nassib dengan Yordania.

Pihak oposisi juga mengumumkan penyitaan kendaraan militer dan amunisi, dan menegaskan bahwa mereka telah menguasai Brigade ke-52 di pedesaan timur Daraa.

Pihak oposisi menyiarkan gambar orang-orang yang merobohkan patung mendiang Presiden Suriah Hafez al-Assad, yang dibangun kembali pada tahun 2018.

Di kota As-Suwayda, faksi-faksi lokal mengatakan dalam sebuah pernyataan pagi ini bahwa mereka mengambil kendali Departemen Intelijen Angkatan Udara rezim Assad di kota tersebut, serta Cabang Keamanan Kriminal dan Resimen Pasukan Khusus ke-405 setelah peristiwa pembelotan anggota rezim.

Faksi lokal di Suwayda mengatakan sebelumnya kalau mereka telah mengambil alih markas polisi di kota dan penjara pusat.

Faksi-faksi lokal tersebut menjelaskan bahwa mereka menyerang pasukan rezim Assad di pos pemeriksaan Shahba, di utara kota Suwayda.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini