Pada tahun 2011, gelombang fenomena Arab Spring mulai menjalar di Suriah.
Hal ini menjadi penyebab bangkitnya gerakan revolusioner Suriah melawan pemerintahan otoriter Bashar al-Assad.
Latar belakang
Akar konflik Suriah berawal dari ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan Bashar al-Assad.
Bashar al-Assad adalah penerus rezim Assad sekaligus keturunan dari Hefedz al-Assad.
Rezim Assad terkenal dengan pemerintahan otoriter yang berlangsung di Suriah selama lebih dari 30 tahun.
Beberapa faktor yang menjadi latar belakang konflik di Suriah, yaitu:
Konflik Suriah berawal pada 11 Maret 2011 ketika kelompok remaja menggambar slogan anti pemerintahan di kota Daraa.
Slogan tersebut berisi ajakan untuk menggulingkan rezim Bashar al-Assad.
Pemerintah Suriah menanggapi peristiwa tersebut dengan kekerasan.
Kepolisian Suriah memenjarakan dan menyiksa seluruh pemuda yang dianggap terlibat dalam penyebaran slogan anti pemerintah.
Tindakan represif kepolisian mengakibatkan aksi protes tambah meluas hingga ke kota-kota lain di Suriah.
Cepatnya persebaran informasi disebabkan oleh perkembangan internet serta teknologi komunikasi.
Masyarakat memperoleh informasi dari media sosial yang ada pada saat itu.
Memasuki tahun 2012, situasi politik Suriah semakin memanas.