News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Mengatakan Bahas Upaya Gencatan Senjata di Gaza, Dukungan dalam Pertemuan di Kairo

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil pemimpin Hamas Salah al-Arouri (duduk, kiri) dan Azzam al-Ahmad dari Fatah (duduk, kanan) saat menandatangani kesepakatan rekonsiliasi di Kairo pada 12 Oktober 2017

Hamas Mengatakan Bahas Upaya Gencatan Senjata Gaza, Dukungan dalam Pertemuan di Kairo

TRIBUNNEWS.COM- Kelompok Palestina mengatakan delegasinya di Kairo berdiskusi dengan Menteri Hassan Mahmoud Rashad mengenai upaya mencapai gencatan senjata dan komite dukungan masyarakat di Jalur Gaza.

Delegasi pimpinan gerakan Hamas, yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya, telah meninggalkan Kairo setelah mengadakan pertemuan pada hari Minggu dengan Menteri Intelijen Umum Mesir, kelompok Palestina tersebut mengonfirmasi.

Menurut Hamas, delegasi tersebut berdiskusi dengan Menteri Hassan Mahmoud Rashad mengenai upaya untuk menetapkan gencatan senjata dan komite dukungan masyarakat di Jalur Gaza.

Delegasi tersebut menekankan komitmennya untuk memastikan keberhasilan upaya ini dan mengakhiri agresi Israel terhadap rakyat Palestina, kelompok itu menegaskan.

Hal ini terjadi ketika Kementerian Kesehatan di Gaza mengonfirmasi bahwa jumlah warga Palestina yang tewas sejak dimulainya perang Israel di Jalur tersebut telah mencapai 44.708 , dengan 106.050 lainnya terluka.

Gerakan Hamas telah mengonfirmasi bahwa mereka menyetujui usulan Mesir untuk membentuk komite gabungan untuk mengatur Jalur Gaza, menyusul serangkaian pertemuan dengan perwakilan dari gerakan Fatah di bawah mediasi Mesir.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengumumkan bahwa delegasi kepemimpinannya telah menyelesaikan diskusi di Kairo, di mana mereka mengadakan pembicaraan komprehensif dengan Fatah tentang pembentukan sebuah komite untuk mengelola Jalur Gaza.

Menurut pernyataan tersebut, delegasi tersebut menyampaikan persetujuan gerakan terhadap "proposal yang diajukan oleh saudara-saudara kita di Mesir mengenai pembentukan komite dukungan masyarakat melalui mekanisme nasional yang inklusif."

Rancangan perjanjian tersebut menekankan pelestarian kesatuan wilayah Palestina berdasarkan batas wilayah tahun 1967. Perjanjian tersebut juga menekankan pentingnya untuk tidak memisahkan Jalur Gaza dari wilayah Palestina lainnya, serta memastikan komunikasi yang berkelanjutan antara semua pihak dan Otoritas Palestina.

Iran tegaskan dukungannya terhadap Hamas dan Palestina dalam pertemuan Doha
Pada hari Sabtu, Hamas mengumumkan bahwa delegasi dari pimpinannya, yang dipimpin oleh Ketua Dewan Syura dan kepala dewan pimpinan, Mohammed Darwish, menerima Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di ibu kota Qatar, Doha, untuk berdiskusi terkait perang di Gaza, perkembangan regional dan internasional, serta implikasinya.

Setelah pertemuan tersebut, kepala dewan pimpinan Hamas menyatakan bahwa tindakan pendudukan Israel di Gaza merupakan perang genosida yang tak terelakkan terhadap rakyat Palestina, dengan menyebutkan kelaparan yang terus berlanjut, penyumbatan jalur pasokan makanan dan air, penghancuran bangunan, rumah, dan infrastruktur sipil, serta pemusnahan semua bentuk kehidupan, khususnya di Gaza utara, yang telah berubah menjadi "kota hantu". 

Keduanya juga membahas situasi di al-Quds yang diduduki dan Tepi Barat, serta keadaan tahanan Palestina di penjara Israel, serta menyentuh hasil pertemuan nasional yang diadakan di Kairo antara delegasi dari Fatah dan Hamas.

Sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Hamas, Darwish menekankan bahwa "mengakhiri perang dan agresi adalah fokus utama dari setiap kesepakatan," dan selanjutnya menjelaskan bahwa gerakan Perlawanan terbuka terhadap setiap usulan yang diajukan oleh para mediator "yang melayani kepentingan rakyat kami dan meringankan penderitaan mereka."

Darwish juga menekankan pentingnya "meningkatkan dukungan bagi rakyat kita di Gaza dan menggagalkan rencana jahat pendudukan, yang dilaksanakan melalui pembantaian, pengepungan, dan kelaparan."

 


SUMBER: AL MAYADEEN

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini