Sebelum menutup arahannya, Hidayat berpesan agar hendaknya kader-kader PCINU terus menjalin hubungan baik dengan kedutaan masing masing negara dalam mengambil peran diplomasi non-state.
Ia berpesan agar kader-kader PCINU dapat menjadi aktor utama dalam mengkampanyekan nilai-nilai Nahdlatul ulama di dunia Internasional.
Sosialisasi Program Umum PCINU, PCI Fatayat, dan LAZISNU Turki
Dalam sosialisasi program umum, Ketua PCINU Turki, Moh. Munirudin, menyampaikan cita-cita, makna penting, dibalik visi besar (tema) PCINU Turki periode 2024–2026.
Dengan tema ‘Bersatu, Bersinergi, dan Membangun Bersama’, ia berharap tantangan dari kondisi geografis Turki yang cukup luas, serta sebaran anggota Nahdliyin di berbagai wilayah, PCINU Turki dapat mengutamakan respon pada tantangan internal itu dengan membentuk Binaan Wilayah sebagai rumah kaderisasi Nahdliyin di wilayah tersebut.
Walaupun demikian, ia memandang optimis di tengah sisi positif dan negatif yang ada.
“Kami sadar betul bahwa ada sisi negatif dan positif (dari hal ini). Sisi negatifnya mungkin sulit mengumpulkan anggota (PCINU Turki) dari seluruh wilayah. Hal ini mungkin akan membutuhkan sedikit lebih banyak effort. Namun sisi positifnya, kita bisa menyebarluaskan program kerja ke seluruh wilayah melalui koordinator wilayah. Kemudian diintegrasikan bersama (bersinergi). Dari sinergi tersebut, kita bisa membangun bersama, memberikan nilai tambahan yang tidak hanya satu-dua, tetapi secara kolektif, menghasilkan pencapaian yang lebih banyak ”, ungkap Munir.
Sementara, Ketua PCI Fatayat NU Turki, Qarina Alfasya mengungkapkan pentingnya dukungan dari berbagai pihak dalam mendorong lembaga otonom yang baru dibangun, sehingga tercapai visi dan tujuan bersama.
“PCI Fatayat NU Turki merupakan program otonom baru di Turki. Tetapi saya yakin, dengan dukungan dari berbagai pihak, kita bisa menjalankan program-program kerja yang akan dilakukan. Kami juga mohon bimbingan dari pengurus PP Fatayat dan pihak lainnya untuk bersama-sama menjalankan visi Fatayat NU yaitu kuat bersama, maju bersama untuk perempuan Indonesia dan peradaban dunia”, jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua LAZISNU Turki, Mujtaba, menyoroti peran LAZISNU dalam mendukung perekonomian PCINU Turki, yang mana program-program yang dijalankan diharapkan dapat membantu pendidikan mahasiswa Indonesia di Turki.
LAZISNU hadir sebagai jembatan solusi, tertuang dalam 4 program unggulan, meliputi zakat, tabungan Qurban, Infaq Sedekah, dan Wakaf.
Mujtaba menambahkan lembaga filantropi bukan hal baru, melainkan sudah ada sejak zaman kekhalifahan Abu Bakar As Shidiq yang hadir dengan tujuan memberdayakan ekonomi umat.
“Harapannya hadirnya LAZISNU dapat menjadi mitra strategis serta fasilitator bagi UMKM yang ada di Turki,” pungkasnya.
Pelantikan PCINU Turki, LAZISNU, PCI Fatayat Turki masa khidmat 2024–2026 diharapkan menjadi tonggak awal dalam memperkuat kolaborasi dan kontribusi Nahdliyin di Bumi Utsmani. Melalui semangat ‘Bersatu, Bersinergi, dan Membangun Bersama’, program-program yang dirancang dapat memberikan dampak positif, tidak hanya kepada warga Nahdliyin, tetapi juga diaspora Indonesia di Turki secara luas.
Acara pelantikan PCINU, LAZISNU, PCI Fatayat Turki yang dihadiri oleh 43 pengurus, serta tamu undangan dari berbagai organisasi seperti PCIM, Madrasah Fatih, KNPI, MES Turki, PCIA, dan PPI Bursa, ditutup dengan doa bersama. Kegiatan ini dilanjut dengan Latihan Kepemimpinan Dasar yang dijadwalkan berlangsung pada hari Minggu (8/12).
(*)