Jet Tempur Israel Serang Lebih dari 150 Target Militer Suriah Setelah Assad Tumbang
TRIBUNNEWS.COM- Serangan udara Israel, yang digambarkan sebagai yang paling intens sejak 1973, menargetkan lebih dari 150 lokasi militer yang mencakup tank, pesawat, dan helikopter militer milik Tentara Suriah.
Media Israel melaporkan bahwa Angkatan Udara pendudukan Israel melakukan serangan terhadap lebih dari 150 target militer di Suriah pada hari Minggu dan Senin sebagai bagian dari upaya untuk membongkar kemampuan Tentara Suriah.
Menurut koresponden Radio Angkatan Darat Israel , targetnya termasuk tank, pesawat, dan helikopter militer milik bekas Tentara Arab Suriah.
Serangan udara itu digambarkan sebagai yang paling intens terhadap Suriah sejak Perang Oktober 1973, menurut media Israel mengutip sumber Angkatan Udara.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berpihak pada oposisi melaporkan bahwa serangan udara Israel menargetkan gudang Tentara Suriah di Soumariya, Damaskus, serta Corniche, Mushayrifah, dan Ras Shamra di pedesaan Latakia.
Observatorium mengklaim, "Israel menghancurkan semua skuadron pesawat tempur di bandara, serta radar dan depot senjata."
Koresponden Al Mayadeen , pada gilirannya, melaporkan serangan Israel di pelabuhan Latakia di pantai Suriah pada Senin malam.
Koresponden kami menambahkan bahwa pendudukan Israel juga menargetkan markas besar Administrasi Perang Elektronik dekat Bahdaliyah, berdekatan dengan Sayyeda Zainab di Damaskus.
Sementara itu, Saluran 12 Israel menyatakan bahwa "angkatan udara beroperasi dalam skala yang sangat luas di seluruh Suriah untuk menghancurkan sisa-sisa Tentara Suriah."
Saluran tersebut menekankan, "Ini adalah kesempatan yang sempurna untuk melenyapkan semua kemampuan Tentara Suriah guna mencegahnya jatuh ke tangan siapa pun, terlepas siapa yang akan memegang kekuasaan di masa mendatang."
Saluran Kan Israel juga mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan, "Tujuan Israel adalah menghancurkan semua peralatan Tentara Suriah, dari tank hingga rudal."
Dalam salah satu serangan udara hari Minggu, pasukan pendudukan Israel menargetkan kompleks keamanan di daerah Kafr Sousa di pusat Damaskus, yang menampung kantor intelijen dan bea cukai, yang mengakibatkan kebakaran besar.
Selain itu, Menteri Keamanan Israel Israel Katz menegaskan kembali komitmen pendudukan Israel untuk mempertahankan kendali atas titik-titik strategis di Suriah, membangun zona penyangga, dan menargetkan senjata strategis, sistem pertahanan udara, dan setiap upaya untuk mentransfer senjata ke Lebanon.