Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan penghancuran fasilitas energi Ukraina merupakan tanggapan terhadap serangan terhadap lapangan udara Taganrog oleh pasukan Ukraina.
Serangan itu juga sebagai tanggapan atas penggunaan enam rudal ATACMS Kiev terhadap sebuah lapangan terbang di Taganrog.
Ini menegaskan operasi itu secara khusus sebagai pembalasan atas serangan rudal 11 Desember di dekat Taganrog.
"Menanggapi penggunaan senjata jarak jauh Amerika Serikat (AS), angkatan bersenjata Rusia melakukan serangan besar-besaran menggunakan senjata udara dan laut jarak jauh presisi tinggi," lanjut keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir Al Mayadeen.
Rusia juga menyerang kendaraan udara tak berawak dan peralatan penting dari infrastruktur bahan bakar dan energi Ukraina.
Sementara, menurut pihak berwenang Ukraina, serangan Rusia ini adalah serangan berskala besar ke-12 terhadap fasilitas energi tahun ini.
93 rudal dan lebih dari 200 drone digunakan Rusia untuk serangan infrastruktur bahan bakar dan energi Ukraina, dikutip dari BBC.
Namun, klaim Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, 81 rudal Rusia ditembak jatuh.
Serangan tersebut menargetkan sejumlah lokasi di Ukraina bagian barat, merusak fasilitas energi di beberapa wilayah, beberapa di antaranya serius.
Pihak berwenang di Ivano-Frankivsk mengatakan ini adalah serangan terburuk di wilayah tersebut sejauh ini.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)