AANES Mengumumkan Inisiatif untuk Mulai Pembangunan, Manifesto Pemerintahan Otonom Suriah Baru
TRIBUNNEWS.COM- Konferensi pers khusus yang diadakan pada hari Senin menyaksikan Pemerintahan Otonom Demokratik Suriah Utara dan Timur (AANES) mengumumkan inisiatif untuk memulai pembangunan "Suriah Baru ".
AANES, wilayah otonom de facto di timur laut Suriah, menguraikan gagasan dan tindakan yang harus ditempuh untuk membangun "Suriah Baru".
Konferensi tersebut, yang diselenggarakan di pusat Administrasi di kota Raqqa, menarik banyak media dan meliputi manifesto inisiatif yang dibacakan oleh wakil presiden Dewan Eksekutif, Hussein Othman dan Aven Suweid, serta segmen tanya jawab dengan wartawan.
Inisiatif Dialog Suriah untuk Membangun Suriah Baru
Prakarsa tersebut, yang diberi nama Prakarsa Dialog Suriah untuk Membangun Suriah Baru, muncul saat Suriah memulai era baru menyusul runtuhnya rezim Assad, dan menyerukan persatuan dan kolaborasi menuju upaya mencapai "peta jalan bersama" yang jauh dari pengucilan dan marginalisasi politik yang menghancurkan Suriah.
Semua aktor politik didorong untuk berpartisipasi dalam membangun "Suriah Baru", bahkan selama masa transisi.
Oleh karena itu, manifesto tersebut mendesak semua aktor dan faksi politik untuk menilai kembali pendekatan mereka terhadap satu sama lain dan memprioritaskan kepentingan nasional bersama. Jika ini berhasil, Pemerintah Otonom mencatat bahwa kerja samanya dengan para pemimpin Damaskus akan lebih bermanfaat bagi penduduk Suriah.
AANES selanjutnya menyatakan bahwa inisiatif dialog Suriah-Suriah diusulkan berdasarkan tanggung jawab dan tugas yang dipercayakan oleh beragam rakyat Suriah.
Manifesto tersebut juga mengungkapkan nilai yang dirasakan dari peran positif negara-negara dan para aktor Arab dalam mendukung upaya rakyat Suriah untuk membangun negara baru yang menjamin semua hak mereka, yang harus dilakukan dalam proses demokratis yang melibatkan semua pihak yang berpartisipasi.
Langkah-langkah yang diusulkan untuk 'Suriah Baru'
Dalam konteks ini, pemerintah mengusulkan serangkaian langkah yang harus diikuti untuk mencapai tujuan akhir mereka, yaitu sebagai berikut:
Menjaga persatuan dan kedaulatan wilayah Suriah dan melindunginya dari serangan yang dilakukan oleh negara Turki dan tentara bayarannya
Menghentikan operasi militer di seluruh wilayah Suriah untuk memulai dialog nasional yang inklusif dan konstruktif
Mengadopsi kebijakan toleransi dan menghindari ujaran kebencian dan tuduhan pengkhianatan di antara warga Suriah, karena Suriah adalah negara yang kaya akan komponen dan keragamannya, yang harus dipertahankan atas dasar demokrasi yang adil.
Melakukan pertemuan mendesak di Damaskus, yang melibatkan kekuatan politik Suriah, untuk menyatukan visi mengenai fase transisi