“Israel sudah memberi tahun masyarakat Druze di Israel bahwa Israel akan ikut campur jika Druze di Suriah terancam.”
Ravid menyampaikan Israel mengirimi HTS pesan lewat pihak ketiga.
“Upaya apa untuk mendekati perbatasan akan berujung pada aksi dari Pasukan Pertahanan Israel.”
Dia meyakini dibandingkan dengan AS, Israel jauh lebih skeptis terhadap HTS. Oleh karena itu, Israel akan sangat berhati-hati terhadap HTS.
Mengenai serangan Israel ke Suriah, Ravid mengungkapkan tujuannya.
“Tujuan Israel sudah jelas, yaitu untuk menghancurkan apa yang tersisa dari Angkatan Darat Suriah. Jumlah serangan udara dalam beberapa hari terakhir mungkin mencapai 400,” katanya.
“Angkatan Udara dan Angkatan Laut Rusia sudah lenyap, gudang senjata sudah dibom, dan kebanyakan program senjata kimia Suriah telah dihancurkan, sisnya mungkin akan dibom beberapa hari mendatang.”
Baca juga: HTS Minta Faksi-Faksi Palestina di Suriah Lucuti Senjata Sendiri, Aksi Melawan Israel Dilarang
Ravid mengatakan Israel berupaya memanfaatkan situasi kacau di Suriah. Tujuannya ialah memastikan siapa pun yang nantinya berkuasa di Suriah akan memerlukan waktu panjang untuk membangun kembali angkatan perangnya sehingga hanya memunculkan sedikit ancaman bagi Israel.
HTS tolak berperang melawan Israel
HTS mengaku enggan berkonflik dengan Israel meski IDF berulang kali menyerang Suriah.
Pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani mengatakan Israel menggunakan Iran sebagai dalih untuk memasuki Suriah.
Kendati demikian, Jolani mengatakan pihaknya “tidak punya keinginan untuk terjun dalam konflik melawan Israel”.
Dikutip dari laporan Institut Kajian Perang (ISW) edisi 14 Desember 2024, Israel juga mengklaim enggan berkonflik dengan Suriah yang baru saja mengalami revolusi besar akibat ambruknya rezim Presiden Bashar al-Assad.
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi berujar pihaknya enggan campur tangan dalam urusan politik domestik Suriah.
Kata dia, IDF tujuan IDF beroperasi di Suriah ialah hanya untuk memastikan keamanan Israel.