News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kaleidoskop: 3 Sosok Pemimpin Negara yang Dilengserkan pada Tahun 2024 

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

3 sosok pemimpin negara yang dilengserkan selama tahun 2024. Ada Sheikh Hasina, Bashar Al-Assad dan Yoon Suk Yeol.

TRIBUNNEWS.COM - Tahun 2024 mencatat peristiwa politik besar di dunia.

Salah satu peristiwa besar di dalam politik dunia pada tahun 2024 adalah pelengseran, kudeta atau pemakzulan.

Selama setahun ini, terdapat 3 pemimpin dunia yang dilengserkan.

Mereka adalah Sheikh Hasina yang dulunya merupakan PM Bangladesh, Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.

3 Sosok Pemimpin Negara yang Dilengserkan Selama Tahun 2024

1. Sheikh Hasina

Sheikh Hasina dilengserkan setelah gelombang protes besar akibat tuduhan korupsi, otoritarianisme, dan pelanggaran terhadap hak demokrasi.

Tekanan politik memuncak selama pemilu, memaksa ia turun dari kekuasaan.

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina telah mengundurkan diri dari jabatannya, mengakhiri 15 tahun apa yang disebut oposisi sebagai “pemerintahan otoriter” pada bulan Agustus.

Hasina mengundurkan diri setelah berminggu-minggu protes terhadap kuota pekerjaan pemerintah berubah menjadi kerusuhan nasional. 

Bentrokan  antara pejabat keamanan dan demonstran meningkat dan para pengunjuk rasa menuntut Hasina untuk mundur terjadi pada hari Minggu (4/8/2024), dikutip dari Al Jazeera.

Bentrokan ini menewaskan lebih dari 280 orang.

Baca juga: Pemimpin Partai Berkuasa Korsel Han Dong Hoon Lepas Jabatan Buntut Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol

Hingga akhirnya Hasina dilaporkan meninggalkan Bangladesh pada hari Senin (5/8/2024).

Ia dikabarkan kabur menggunakan helikopter menuju india.

2. Bashar Al-Assad

Rezim Assad runtuh setelah kelompok oposisi menguasai Damaskus. 

Berawal daro bentrokan yang terjadi antara rezim Assad dan kelompok antirezim pada 27 November 2024.

Bentrokan antara 2 kelompok ini terjadi di daerah pedesaan sebelah barat Aleppo, kota besar di Suriah utara.

Bentrokan ini terjadi selama 10 hari.

Kelompok pemberontak melancarkan berbagai serangan hingga merebut kota-kota penting di Suriah.

Puncaknya terjadi pada Minggu (8/12/2024) ketika oposisi yang didukung oleh unit-unit militer yang membelot menyebabkan rezim Assad runtuh setelah perang saudara selama 14 tahun.

Setelah digulingkan, Assad dilaporkan kabur dari Suriah dan berada di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia.

Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax pada Minggu (8/12/2024).

Tak sendiri, Assad dikabarkan kabur dari Suriah bersama keluarganya.

"Presiden al-Assad dari Suriah telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka (dia dan keluarganya) suaka atas dasar kemanusiaan," tulis Interfax, dikutip dari Al-Arabiya.

3. Yoon Suk Yeol

Yoon dimakzulkan setelah keputusan kontroversial terkait pemberlakuan darurat militer, yang memicu perlawanan politik dan kritik keras terhadap pemerintahannya.

Parlemen Korea Selatan memberikan suara untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Sabtu (14/12/2024).

Pemakzulan presiden Yoon Suk Yeol buntut dari tindakan yang dilakukan Yoon yaitu mendeklarasikan darurat militer pada minggu lalu.

Pemungutan suara di majelis nasional di Seoul menunjukkan 204 anggota parlemen meberikan suara mendukung oposisi untuk memakzulkan Yoon.

Sekitar 85 anggota parlemen memberikan suara menentang.

Sementara tiga surat suara rusak dan delapan dinyatakan tidak sah.

Setelah dimakzulkan, Yoon akan diberhentikan dari jabatannya hingga keputusan akhirnya diputuskan oleh Mahkamah Konsitusi negara tersebut.

Sebelumnya, partai-partai opsisi mencoba memakzulkan Yoon Suk Yeoul seminggu lalu.

Namun Yoon selamat setelah anggota Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa memboikot pemungutan suara.

Dengan harapan, presiden akan mengundurkan diri secara sukarela.

Berawal dari Yoon mengumumkan darurat militer di Korea Selatan pada tanggal 3 Desember 2024 lalu.

Pengumuman tersebut membuat politik di Korea Selatan kacau.

Tidak hanya itu, keputusan Yoon tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap mitra dan tetangganya.

Pernyataan darurat militer yang mengejutkan dari Yoon membuat pasar dan mitra diplomatik Korea Selatan menjadi heboh, karena mereka khawatir atas kemampuan negara itu untuk menghalangi musuhnya, Korea Utara, dikutip dari Al Jazeera.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Sheikh HasinaBashar Al-Assad dan Yoon Suk Yeol

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini