RUU yang gagal telah mengusulkan langkah-langkah termasuk larangan senjata serbu, perluasan pemeriksaan latar belakang, dan larangan penjualan senjata api kepada orang-orang yang ada dalam daftar pengawasan terorisme federal.
Baca juga: Penembakan Massal di Supermarket Arkansas: Pelanggan Sembunyi di Freezer agar Bisa Selamatkan Diri
Hingga pertengahan tahun 2022, tidak ada undang-undang federal yang melarang senjata serbu semi-otomatis, senapan kaliber .50 bergaya militer, pistol genggam, atau magasin berkapasitas besar.
Tidak ada pula persyaratan federal bagi mereka yang membeli senjata untuk mengikuti pelatihan keselamatan senjata api.
Ada larangan federal terhadap senjata serbu dan magasin berkapasitas besar antara tahun 1994 dan 2004, tetapi Kongres mengizinkan pembatasan ini berakhir.
Sementara itu, kekerasan bersenjata meningkat di tengah pandemi COVID-19.
Hingga Juni 2022, senjata api telah menewaskan sekitar 19.000 orang di Amerika Serikat.
Sebagian besar dari mereka melakukan bunuh diri. Penembakan massal—yang menewaskan sedikitnya empat orang—terjadi setidaknya satu kali per hari.
(Tribunnews.com/Whiesa)