News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Milisi HTS Dilarang Sentuh Pasukan Rusia, Nasib 2 Pangkalan Rusia di Suriah Masih Menggantung

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal angkatan laut Rusia terlihat di Tartus pada tanggal 5 Desember (atas). Kapal-kapal tersebut hilang dalam gambar tanggal 10 Desember.

Pejabat itu menyebut penarikan itu dimulai minggu lalu. Namun, tidak jelas apakah penarikan bersifat permanen atau sementara.

Intelijen Barat menduga Rusia sedang berusaha menilai apakah HTS membuka diri untuk negosiasi.

Sementara itu, Peskov menyebut Rusia terus berkontak dengan HTS.

“Kami harus menjaga hubungan dengan pihak yang mengendalikan situasi karena, seperti yang saya sampaikan, kami punya fasilitas dan personel di sana,” kata Peskov dikutip dari CNN.

Menurut dia pejabat AS, Rusia mulai memindahkan aset angkatan laut dari Suriah ke Libya.

Pejabat AS lainnya mengatakan Rusia menekan panglima Tentara Nasional Libya, Khalifa Haftar, agar mengamankan akses Rusia di Pelabuhan Benghazi, Libya.

Baca juga: Pemerintah Transisi Baru Suriah: Tidak Ada Tempat bagi Kehadiran Rusia

Jika terpaksa meninggalkan Tartus di Suriah dan tidak bisa mengakses pelabuhan di Libya, Rusia tak akan memiliki pelabuhan di Laut Tengah untuk memperkirakan kekuatan NATO di sisi selatan.

Pejabat itu berujar jika Rusia kehilangan Tartus, Rusia akan kesulitan memindahkan “barang terlarang” di antara Afrika dan Rusia.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memilih bungkam mengenai dugaan penarikan pasukan Rusia.

Adapun juru bicara Gedung Putih, Mayjen Patrick Ryder, mengatakan AS kini bisa beroperasi lebih bebas di Suriah untuk menggelar operasi militer anti-ISIS karena sistem pertahanan Rusia sudah tak ada lagi di Suriah.

Muncul tanda HTS akan usir Rusia?

Sumber dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim muncul tanda-tanda, kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) akan sepenuhnya mengusir Rusia dari Suriah.

Sayangnya, media terkemuka Israel Jerusalem Post tidak merinci identitas narasumber itu dan hanya mengatakannya sekilas dalam artikel yang terbit hari ini, Rabu (13/12/2024).

Sementara itu, beberapa pengamat menyebut Rusia mungkin berupaya merundingkan kembali keberadan pasukannya di Suriah dengan sejumlah syarat lain.

Syarat itu misalnya HTS akan benar-benar menguasai semua wilayah Suriah dan Rusia hanya akan menjadi tamu yang baru membantu jika dibutuhkan.

Teka-teki jumlah pasukan Rusia di Suriah

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini