Dengan dukungan mutlak Amerika, sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan genosida di Gaza yang menyebabkan lebih dari 152.000 orang Palestina menjadi martir dan terluka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang menewaskan puluhan orang. anak-anak dan orang lanjut usia, dalam salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Gencatan Senjata, Hamas Minta Israel Tak Minta Syarat Baru
Hamas menyebut perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung di Qatar sebagai langkah yang serius dan positif.
Hamas pun menambahkan bahwa pertukaran tawanan dengan tahanan dapat dicapai jika Israel berhenti mengajukan persyaratan baru.
Pernyataan itu diumumkan dalam pernyataan yang dirilis pada hari Selasa (17/12/2024), sehari setelah delegasi Israel tiba di Doha, Qatar untuk bertemu dengan para mediator, mengutip PressTV.
Qatar, bersama dengan Amerika Serikat dan Mesir, telah terlibat dalam negosiasi di balik layar selama berbulan-bulan untuk gencatan senjata Gaza dan pembebasan tawanan Israel.
Namun, selain jeda pertempuran selama satu minggu akhir tahun lalu, negosiasi berturut-turut masih juga gagal menghentikan perang.
Pada hari Senin (16/12/2024), menteri urusan militer Israel, Israel Katz, mengindikasikan bahwa negosiator Israel belum pernah sedekat ini dengan kesepakatan untuk pembebasan tawanan di Gaza sejak gencatan senjata November 2023.
Seorang pejabat senior Hamas yang berkantor di Doha juga menyatakan pada hari Senin bahwa negosiasi untuk mencapai kesepakatan "lebih dekat dari sebelumnya".
Tetapi pejabat tersebut memperingatkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu masih bisa mengganggu kesepakatan seperti yang telah dilakukannya sebelumnya.
Diperkirakan lebih dari seratus tawanan Israel masih berada di Gaza.
Hamas mengatakan bahwa mereka hanya akan membebaskan tawanan tersebut jika Israel sepenuhnya menghentikan agresinya terhadap Gaza dan setuju untuk membebaskan ratusan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara rezim tersebut.
Netanyahu Dikabarkan Tidak Menghadiri Perundingan Gencatan Senjata di Kairo
Sebelumnya, Reuters mengabarkan bahwa PM Israel Benjamin Netanyahu berangkat menuju Kairo untuk perundingan gencatan senjata.
Baca juga: Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Hamas-Israel di Titik Krusial, Ini Rincian Poin-Poin Kesepakatan
Namun kantor Netanyahu membantah hal tersebut.
Mengutip Sky News, juru bicaranya mengirim pesan kepada wartawan yang berisi: