Selain kejatahan yang paling dibenci, sikap arogan Sinaga juga menjadi alasan napi lain memukulinya.
"Sinaga arogan dan dibenci semua orang. Dia jelas menjadi sasaran di penjara karena kejahatannya yang keji," terang sumber kepada The Sun.
"Dia hampir mengalami cedera serius. Dia dalam bahaya," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Reynhard Sinaga dinyatakan secara sah bersalah pada Januari 2020 atas 159 serangan seksual terhadap 48 pria berbeda.
Sinaga menggunakan modus penipuan agar korban mengonsumsi obat lalu diperkosa.
Kini Sinaga tengah menjalani hukuman seumur hidup dengan hukuman penjara minimal 40 tahun.
Dikutip dari Daily Mail, korban Reynhard Sinaga berkisar usia 18 hingga 36 tahun.
Namun kebanyakan korban masih berusia 21 tahun, demikian keterangan dari Pengadilan Crown Court.
Tak hanya kejahatan seksual, Reynhard juga merekam adegan pemerkosaan tersebut di dua ponsel.
Reynhard telah digambarkan oleh seorang detektif sebagai "narsisis dan psikopat", dan oleh hakim yang memenjarakannya sebagai "individu yang sangat berbahaya, licik, dan penipu yang tidak akan pernah aman untuk dibebaskan"
Tapi, kedok Reynhard baru terbuka setelah tindakan seorang remaja pemberani, yang berhasil memukulinya.
Seperti banyak korban sebelumnya, remaja itu telah dibujuk kembali ke apartemen Reynhard Sinaga dengan alasan palsu.
Reynhard pun menyamar sebagai 'Orang Samaria Baik hati' yang membantunya memindahkan teman-temannya.
Tapi tidak seperti korban yang lain, dia terbangun di tengah serangan pelecehan, berhasil melawan dan melemparkan Reynhard ke tanah dan meninggalkannya terluka parah di lantai kamar mandi.
Dalam kebingungan, korban meraih iPhone Reynhard dan melarikan diri.
Dia kemudian membuat panggilan 999 yang memicu penyelidikan luar biasa, mengungkapkan bagaimana Reynhard mengintai klub Manchester selama bertahun-tahun.
Sebelumnya pada tahun 2021 lalu, juga beredar foto Reynhard Sinaga yang mukanya penuh lebam.
Wajah pria asal Indonesia itu tampak babak belur.
Masih dilansir dari Tribunewswiki, foto Reynhard babak belur itu dirilis oleh Kepolisian Manchester pada Senin (4/10/2021), jelang penayangan dilm dokumenter BBC berjudul Catching a Predator.
Foto tersebut diambil pada 2017 saat Reynhard Sinaga ditangkap.
Kala itu, ada korban yang memukul wajahnya hingga memar.
Di bagian matanya terlihat membiru dan lebam serta terdapat luka lainnya.
(TRIBUNNEWS.COM/Ika Wahyuningsih/Siti N/ Maliana)