News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jadi Martir Perang, Tentara Korut yang Tewas di Kursk Dibakar untuk Hilangkan Bukti

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan pasukan Korea Utara DPRK menjadi korban saat berperang melawan pasukan Ukraina di wilayah Kursk Rusia. Untuk menutupi keterlibatan tentara Korut yang sudah membantu pasukan Negeri Beruang Merah dalam perang, militer Rusia membakar wajah tentara Korea Utara.

Sejauh ini Rusia maupun Korea Utara belum memberikan komentar terkait isu kematian pasukan Kim Jong un yang tewas dalam perang Ukraina.

Namun Zelensky menuduh tindakan dilakukan untuk menyembunyikan bukti keterlibatan tentara Korut di Rusia.

"Dan sekarang, setelah pertempuran pertama dengan prajurit kami, Rusia berusaha untuk benar-benar membakar wajah tentara Korea Utara yang tewas dalam pertempuran,” kata Zelensky, mengutip NK News.

Tentara Korut Diiming-Imingi Gaji Rp 31 Juta Per Bulan

Keberadaan tentara Korut di Rusia mencuat setelah 10.000 tentara asal Korea Utara (Korut) dilaporkan tiba di Kursk, wilayah garda depan konflik Rusia dan Ukraina.

Kedatangan tentara Korut dikonfirmasi langsung oleh Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Mark Rutte, Senin (28/10/2024).

Untuk memikat para tentara Korut, Pemerintah Rusia diketahui menjanjikan bayaran sebesar 2.000 dolar AS atau sekitar Rp 31 Juta per bulan bagi tentara Korut yang bersedia untuk ditugaskan garda depan konflik Rusia dan Ukraina.

Jumlah gaji yang dibayarkan oleh Moskow menunjukkan peningkatan fantastis hingga 10 kali lipat jika dibandingkan dengan gaji sebelumnya.

Dimana pada bulan lalu, Radio Free Asia melaporkan bahwa gaji rata-rata untuk personel militer Korut hanya berkisar antara 100 dan 300 won.

Akan tetapi Storm Corps, yang juga dikenal sebagai Korps ke-11, unit pembelot Korut mengatakan bahwa upah bulanan rata-rata untuk pekerja dan tentara Korea Utara kemungkinan tidak akan sesuai dengan yang telah dijanjikan.

Kemungkinan besar gaji tersebut akan dipangkas 90 persen hingga 95 persen dari tawaran pemerintah Rusia.

Ini berarti tentara Korut yang menjalankan masa tugas di Rusia hanya akan menghasilkan pendapatan kurang lebih 1 dolar AS per orang.

Meski begitu kabarnya Korea Utara akan menawarkan insentif lain untuk meningkatkan status sosial para prajurit.

Diantaranya seperti keanggotaan dalam Partai Pekerja yang berkuasa dan hak untuk pindah ke Pyongyang, ibu kota negara itu.

Anggota keluarga prajurit yang dikirim ke Rusia dikabarkan bakal diberikan manfaat seperti rumah bagus atau masuk ke universitas bagus. 

(Tribunnews.com / Namira Yunia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini