News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1030: Zelensky Sebut Prancis akan Kirim Pasukan ke Ukraina

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tentara Prancis.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1030 pada Kamis (19/12/2024).

Pada tengah malam, serangan Rusia menyebabkan pemadaman listrik di Krivoy Rog.

Pada pukul 1.00 waktu setempat, alarm diumumkan di Kyiv karena ancaman lebih dari 20 drone Rusia terlihat di Ukraina.

Pada pukul 3.00 waktu setempat, tiga UAV Rusia masih terdeteksi berada di wilayah udara Ukraina, seperti diberitakan Telegraf.

Zelensky: Macron Ingin Kirim Pasukan Prancis ke Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan diskusi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengenai usulan Macron untuk mengerahkan pasukan di Ukraina sebagai sarana untuk membantu mencapai perdamaian yang stabil.

“Kami memiliki visi yang sama: jaminan yang dapat diandalkan sangat penting untuk perdamaian yang benar-benar dapat dicapai,” kata Zelensky ketika berbicara di pertemuan dengan kepala NATO dan para pemimpin Eropa di Brussels, Belgia, Rabu (19/12/2024).

“Kami terus bekerja atas inisiatif Presiden Macron mengenai keberadaan pasukan (Prancis) di Ukraina yang dapat berkontribusi untuk menstabilkan jalan menuju perdamaian," lanjutnya.

Kantor Macron mengatakan Prancis menjadikan dukungan yang diperkuat untuk Ukraina sebagai prioritas mutlaknya dan akan terus memberi Ukraina sarana untuk mempertahankan diri dan mengalahkan Rusia.

Inggris Hindari Dialog soal Kirim Pasukan ke Ukraina

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy menghindari dialog mengenai apakah Inggris berencana mengirim pasukan ke Ukraina.

Baca juga: Rudal dan Drone Jarak Jauh Ukraina yang Siap Diproduksi Massal, Ada yang Untuk Saingi Iskander Rusia

“Pembahasannya adalah tentang memperlengkapi Ukraina untuk hari-hari mendatang. Itulah sebabnya kami bertemu pada saat yang sangat suram ini untuk memastikan bahwa Ukraina melewati musim dingin dan memasuki tahun 2025," katanya kepada Sky News, Rabu.

Ia menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pihak yang sulit diajak negosiasi untuk menghentikan perang di Ukraina.

"Saya tahu ada banyak spekulasi, tetapi kenyataannya Putin bukanlah orang yang dapat diajak bernegosiasi ketika ia menyebabkan kekacauan seperti itu di tanah Eropa saat ini," lanjutnya.

NATO Frustasi saat Negara Barat Ikuti Skenario Putin

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mengungkapkan rasa frustrasinya karena para pemimpin Eropa bermain sesuai keinginan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Mark Rutte berbicara di depan umum tentang kapan perundingan perdamaian akan dimulai dan apakah pasukan penjaga perdamaian Eropa akan dilibatkan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini