"Fokusnya haruslah melakukan segala sesuatu sekarang untuk memastikan dalam hal pertahanan udara dan persenjataan lainnya, kita memastikan kita menyediakan apa pun yang kita bisa," kata Mark Rutte.
"Saya pikir kita akan sangat bijaksana untuk menutup mata terhadap hal ini (mencegah proses perdamaian) dan fokus pada bisnis yang ada, dan bisnis yang ada adalah memastikan bahwa Ukraina memiliki apa yang dibutuhkannya untuk mencegah Putin menang," lanjutnya, seperti diberitakan The Guardian.
Rusia Tangkap Warga Uzbekistan yang Bunuh Letjen Igor Kirillov
Federal Security Service (FSB) di Rusia mengatakan telah menahan seorang warga negara Uzbekistan yang oleh para penyidik disalahkan atas penempatan bom yang menewaskan Letjen Igor Kirillov.
FSB mengatakan pria berusia 29 tahun itu telah direkrut oleh dinas khusus Ukraina dan dijanjikan $100.000 dan perjalanan ke Uni Eropa.
"Pria itu ditangkap di desa Chernoye di distrik Balashikha, Moskow," menurut laporan kantor berita Ria Novosti, mengutip kementerian dalam negeri.
Kementerian luar negeri Rusia mengatakan akan mengangkat pembunuhan Kirillov di Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat (20/12/2024).
Inggris akan Beri Bantuan Militer ke Ukraina
Inggris mengumumkan bantuan militer baru senilai £225 juta (US$286 juta) kepada Ukraina untuk tahun depan, termasuk pesawat nirawak, kapal, dan sistem pertahanan udara.
Menteri Pertahanan Inggris, John Healey, mengunjungi Kyiv pada hari Rabu untuk berunding dengan mitranya dari Ukraina, Rustem Umerov.
Ukraina Tak Terima Difitnah Rusia soal Penggunaan Fosfor Putih
Ukraina membantah tuduhan Rusia bahwa pesawat nirawaknya berulang kali menjatuhkan fosfor putih pada September lalu di wilayah Rusia.
"Kami yakin bahwa dengan membuat tuduhan palsu seperti itu, Moskow berusaha mengalihkan kesalahan atas tindakannya sendiri dan menipu khalayak asing," kata juru bicara kementerian luar negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi, kepada Reuters.
Ia mengatakan tuduhan itu salah dan tidak masuk akal, serta mengatakan Ukraina sepenuhnya mematuhi kewajiban pengendalian senjata internasionalnya.
Korea Utara Diduga Kirim Rudal Balistik ke Rusia
Jonah Jeff, kepala organisasi penelitian yang melacak senjata yang digunakan dalam perang Rusia, mengatakan Korea Utara kemungkinan telah memasok rudal balistik ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.
"Korea Utara menunjukkan tahun ini bahwa mereka dapat memproduksi rudal balistik dan memasoknya ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina dalam hitungan bulan," kata Jonah Jeff, Rabu.
Ia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa para peneliti di lapangan memeriksa sisa-sisa empat rudal dari Korea Utara yang ditemukan di Ukraina pada bulan Juli dan Agustus, termasuk satu yang memiliki tanda yang menunjukkan rudal tersebut diproduksi pada tahun 2024.
"Ini adalah bukti publik pertama dari rudal yang diproduksi di Korea Utara dan kemudian digunakan di Ukraina dalam hitungan bulan, bukan tahun," katanya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina