News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

AS Akhirnya Ngaku Pasukannya di Suriah Masih Sangat Banyak, Bukan 900, tapi 2.000 Pasukan

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara AS berpatroli di daerah kota Tal Hamis, tenggara kota Qameshli di provinsi Hasakeh timur laut Suriah, pada 24 Januari 2024. - Sekretaris Pers Pentagon, Mayjen Pat Ryder akhirnya mengakui bahwa pasukan Amerika Serikat (AS) di Suriah dua kali lebih banyak dari pernyataan sebelumnya. Sebelumnya, Ryder menyebut terdapat 900 pasukan yang masih ada di Suriah. Kini, ia merevisi dengan menyebut terdapat sekitar 2.000 pasukan yang bersiaga di Suriah.

SDF secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat nirawak MQ-9 Reaper milik Amerika setelah mengira pesawat nirawak itu milik Turki minggu lalu.

AS dan Turki sebelumnya pernah berselisih mengenai penargetan pejuang SDF.

Pada Desember 2022, Direktur CIA Bill Burns dilaporkan memperingatkan Turki bahwa serangan udara Ankara di Suriah membahayakan pasukan AS.

Pada Oktober 2023, sebuah F-16 Amerika menembak jatuh sebuah pesawat nirawak Turki yang memasuki zona terlarang AS kurang dari setengah kilometer dari pasukan AS.

AS telah berulang kali memperingatkan Turki tentang risiko menerbangkan pesawat nirawak di dekat personel AS.

Baca juga: AS: HTS Suriah Harus Belajar dari Taliban Afghanistan yang Kini Diisolasi

Pasukan Bashar al-Assad Serahkan Senjata ke Pemerintah Baru

Ilustrasi tentara Suriah (Al Mayadeen/X)

Mantan pasukan keamanan rezim Bashar al-Assad telah menyerahkan senjata mereka kepada pemerintah transisi.

Dalam sebuah video yang dirilis AFP menunjukkan barisan pria berpakaian preman tengah menyerahkan senjata api mereka kepada pejabat Kementerian Dalam Negeri pemerintah baru Suriah.

Para pejabat terlihat mewawancarai para pria itu secara informal dan mengambil foto mereka saat mereka menyerahkan senjata mereka, seperti yang ditunjukkan dalam rekaman AFP.

Baca juga: Irak Kirim Pulang 1.905 Tentara Suriah yang Kabur Saat Rezim Assad Tumbang, Senjatanya Ditahan

Dilansir CNN, ratusan berbagai jenis pistol dan amunisi terlihat menumpuk tinggi di sudut-sudut kantor pemerintah.

Hal ini terjadi ketika kepemimpinan baru Suriah, yang dipimpin kelompok Hayat Tahrir al Sham (HTS), telah berupaya untuk mentransfer kekuasaan secara damai dan memperoleh legitimasi internasional.

Seorang pemimpin pemerintah yang terkait dengan pemberontak Suriah, Mohammad Al-Bashir, telah ditunjuk sebagai perdana menteri sementara negara itu untuk tiga bulan ke depan, di mana pemerintahannya akan mengawasi transisi Suriah ke pemerintahan baru.

Para menterdi dari bekas Pemerintahan Keselamatan yang terkait dengan HTS, serta pegawai negeri sipil era Assad, akan terus menjabat sebagai menteri dalam pemerintahan sementara hingga 1 Maret 2025, kata Al-Bashir.

Media pemerintah Suriah telah melaporkan, kota-kota lain di Suriah, seperti Daraa, telah menerapkan skema serupa untuk mengembalikan senjata.

Baca juga: Keberadaan 26 Ton Emas Suriah, Bashar Al-Assad Angkut Rp 4 Triliun ke Rusia

Setelah menerima senjata api, otoritas baru mengeluarkan kartu sementara kepada pasukan rezim Suriah sebelumnya yang akan memberi mereka kebebasan untuk beraktivitas di wilayah "yang telah dibebaskan" di Suriah.

Sementara "proses hukum mereka diselesaikan", menurut pemberitahuan yang dipasang di luar kantor pemerintah.

Pemberitahuan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang "proses hukum" tersebut.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini