Sehingga total korban tewas akibat serangan Israel di Yaman menjadi 9 orang.
Israel mengkonfirmasi serangan tersebut dan mengklaim telah menyerang target militer milik pejuang Houthi.
“Target yang diserang digunakan oleh pasukan Houthi untuk operasi militer mereka,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
Beberapa jam sebelumnya, militer Israel mengklaim telah mencegat rudal yang diluncurkan Houthi.
Menurut militer Israel, sirene berbunyi di Israel di tengah karena kekhawatiran akan jatuhnya pecahan peluru.
Puing-puing rudal Houthi menghantam sebuah bangunan di sekolah Ramat Gan runtuh.
Dua hari sebelumnya, sebuah rudal balistik yang diluncurkan ke Israel memicu sirene di sebagian besar wilayah Israel tengah.
Ini pertama kalinya sirene berbunyi setelah hampir sebulan tidak ada serangan.
IDF mengatakan rudal itu berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara sebelum melintasi perbatasan negara.
Sirene terdengar di Tel Aviv, Holon, Rishon Lezion, Petah Tikva, Ramat Gan, Herzliya dan banyak daerah sekitarnya.
Beberapa pemukim di Tepi Barat Utara juga mengklaim telah mendengar sirene.
Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan petugas medisnya merawat lima orang yang mengalami luka ringan saat berlari mencari tempat berlindung saat sirene berbunyi di Tel Aviv, Petah Tikvah, Kfar Saba, Holon, dan di persimpangan Em Hamoshavot, dikutip dari The Times of Israel.
Sirene terakhir kali dibunyikan di pusat kota Tel Aviv pada 18 November 2024.
Ini terjadi karena adanya tembakan roket dari Lebanon.
Militan Houthi yang bersekutu dengan Iran telah melancarkan serangan terhadap pelayaran internasional di dekat Yaman sejak November lalu, sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina dalam perang Israel dengan Hamas.