TRIBUNNEWS.COM - Puluhan orang dilaporkan telah mengajukan pengaduan polisi tentang tuduhan tindakan kriminal yang dilakukan oleh istri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Sara.
Dalam pengaduan tersebut, mereka mengatakan bahwa Sara berusaha melakukan intimidasi terhadap seorang saksi dalam persidangan Netanyahu, dikutip dari Middle East Monitor.
Tidak hanya itu, Sara diduga juga melecehkan pejabat hukum dan kritikus keluarga.
Tuduhan ini berawal dari program investigasi Channel 12 Israel, Uvda yang mengungkapkan pesan teks dari mendiang ajudan Benjamin Netanyahu, Hanni Bleiweiss.
Di mana teks tersebut menjelaskan bahwa Sara Netanyahu dan putranya terlibat dalam upaya untuk melemahkan lawan politik, memengaruhi persidangan korupsinya, dan menargetkan pengunjuk rasa, sembari berupaya memberi penghargaan kepada petugas polisi yang patuh.
Sara Netanyahu juga diduga memerintahkan Bleiweiss untuk mengirim aktivis dari partai Likud milik suaminya untuk melecehkan tetangga, orang tua dari seorang pilot militer yang gugur, yang aktif dalam demonstrasi menentang perdana menteri.
Dalam pesan WhatsApp yang diperoleh Uva dari ponsel Bleiweiss tersebut, Sara juga menginstruksikan Bleiweiss agar menyuruh aktivis Likud mempublikasikan serangan terhadap saksi kunci dalam salah satu kasus pidana terhadap perdana menteri, Hadas Klein, dikutip dari The Times of Israel.
Bleiwess diminta untuk mengintimidasi saksi di luar rumahnya menjelang, atau selama kesaksiannya di pengadilan.
Tak hanya ditujukan kepada saksi, Sara juga minta kepada Bleiwess agar mengintimidasi dan melecehkan jaksa agung saat itu Avichai Mandelblit dan Wakil Jaksa Negara Liat Ben Ari.
Gelombang pengaduan tersebut dipimpin oleh anggota Parlemen Israel dari Partai Buruh, Naama Lazim.
Lazim meminta pihak berwenang untuk segera menyelidiki tuduhan tersebut.
“Sara Netanyahu harus diselidiki,” tulis Lazimi di X.
Baca juga: Donald Trump Sambut Hangat Kedatangan PM Israel di Florida, Cipika-cipiki dengan Istri Netanyahu
Pengaduan tersebut telah diajukan kepada jaksa agung, kepala unit Lahav 433 Kepolisian Israel, dan Jaksa Negara Amit Aisman.
Selain Lazim, tiga ajudan parlemen juga mengadukan ajuan yang sama di kantor Polisi Lev Tel Aviv.