Ia menekankan pentingnya keberanian untuk mengibarkan "bendera putih yang kemudian dijelaskan oleh Vatikan sebagai simbol gencatan senjata, bukan penyerahan.
Sekali lagi, pernyataan Paus Fransiskus ini memicu reaksi keras dari Ukraina.
Kepala Kementerian Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menegaskan, Ukraina tidak akan mengibarkan bendera selain bendera Ukraina, dan meminta Vatikan untuk tidak mengulang kesalahan sejarah, dikutip dari Suspilne.
RBC Ukraina melaporkan, pada 13 Desember, Kepala Gereja Katolik Yunani Ukraina, Metropolitan Epifaniy, bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan untuk membahas pentingnya perdamaian yang adil bagi Ukraina.
Sebelumnya, pada 11 Oktober, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunjungi Vatikan dan bertemu dengan Paus Fransiskus dalam pertemuan pribadi yang berlangsung selama 35 menit.
Pesan Natal 2024 dari Paus Fransiskus
Paus Fransiskus telah menyampaikan pesan Natal yang penuh harapan, menyerukan kepada dunia untuk membungkam suara senjata dan mengatasi perpecahan.
Dalam pidatonya yang disampaikan pada Hari Natal, 25 Desember 2024, ia menegaskan pentingnya dialog untuk menyelesaikan konflik, terutama antara Ukraina dan Rusia.
- Perang Rusia-Ukraina
Dalam pidato yang disampaikan dalam acara Urbi et Orbi, Paus Fransiskus menekankan kebutuhan mendesak untuk menghentikan perang yang telah melanda Ukraina.
"Semoga suara senjata dibungkam di Ukraina yang dilanda perang," ujarnya, dikutip dari Al Arabiya.
Paus menyadari bahwa untuk mencapai perdamaian, diperlukan keberanian yang besar.
"Gestur dialog dan pertemuan untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi," tegasnya.
Ia mengingatkan, keberanian adalah kunci untuk membuka pintu bagi negosiasi.
Pernyataan ini muncul di tengah penolakan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy yang menyatakan, pembicaraan damai tidak bisa dilakukan tanpa pemulihan perbatasan Ukraina sebelum perang.
Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 7 Anak di Gaza, Paus Fransiskus: Ini Bukan Perang, tapi Kekejaman
- Konflik di Timur Tengah
Selain menyerukan perdamaian di Ukraina, Paus Fransiskus juga membahas situasi krisis di Timur Tengah, khususnya di Gaza.