Penunjukannya dilakukan pada saat yang kritis, ketika negara ini sedang bergulat dengan ketidakstabilan politik dan tantangan ekonomi.
Dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan Choi sekitar pukul 18.20, dia berjanji akan melakukan yang terbaik untuk “menjamin stabilitas” dalam pemerintahan.
“Saat ini, meminimalkan kebingungan dalam urusan negara adalah hal yang paling penting,” kata Choi.
“Kami akan mendedikasikan seluruh upaya kami untuk menjaga keamanan nasional yang kuat, perekonomian yang stabil, dan menjamin keselamatan publik sehingga kesejahteraan negara dan kehidupan sehari-hari masyarakat kami tidak terpengaruh.”
Baca juga: Penjabat Presiden Korea Selatan Dimakzulkan, Diduga Jadi Loyalis Yoon Suk-yeol
Choi memulai karier pegawai negerinya pada tahun 1986 setelah lulus ujian pegawai negeri sipil nasional ke-29.
Dia menjadi terkenal di Kementerian Keuangan saat itu, di mana ia mempelopori penyusunan Undang-Undang Konsolidasi Pasar Modal.
Selama bertahun-tahun, Choi telah memegang posisi-posisi penting, termasuk bekerja sebagai asisten kebijakan selama transisi kepresidenan pemerintahan Lee Myung-bak dan menjabat sebagai sekretaris urusan ekonomi dan keuangan di pemerintahan Park Geun-hye.
Baru-baru ini, ia menjabat sebagai sekretaris senior presiden untuk urusan ekonomi di bawah pemerintahan Yoon Suk Yeol, membangun reputasi sebagai pembuat kebijakan yang teguh.
Pada 17 Desember, dua minggu setelah deklarasi darurat militer jangka pendek Yoon, Choi muncul di hadapan penyelidikan darurat di Majelis Nasional.
Dia mengatakan tidak akan mempertahankan posisi kursi Presiden.
"Saya akan memenuhi tanggung jawab saya untuk mengelola perekonomian sestabil mungkin dalam keadaan apa pun dan mengundurkan diri setelah tugas tersebut selesai,” sebutnya.
Sumber: Yonhap)