Sementara itu Menlu Prancis, Jean-Noel Barrot menyampaikan harapannya untuk Suriah yang berdaulat, stabil, dan damai setelah tiba di Damaskus.
“Prancis berkomitmen untuk Suriah yang pluralistis, di mana hak-hak setiap orang dilindungi dalam kerangka kewarganegaraan bersama,” kata Barrot saat ia bertemu dengan Patriark Ortodoks Yunani Antiokhia dan pemimpin Kristen lainnya di Damaskus.
Di kunjungannya tersebut, Barrot juga menyempatkan dirinya untuk mengunjungi Kedutaan Besar Prancis, yang telah ditutup rezim Assad sejak 2012.
Barrot, yang juga bertemu dengan staf Suriah yang merawat fasilitas tertutup Kedutaan Besar Prancis, mengatakan bahwa Prancis akan bekerja untuk membangun kembali perwakilan diplomatik sejalan dengan kondisi politik dan keamanan, kata sumber diplomatik.
Kedua menteri tersebut juga dijadwalkan bertemu dengan perwakilan masyarakat sipil Suriah dan mengunjungi penjara paling terkenal di Suriah, kompleks Sednaya yang selama ini digunakan untuk menyekap para pemberontak rezim Assad.
(Tribunnews.com/Bobby)