Mereka menuduh penjabat Presiden Choi Sang-mok juga bertanggung jawab atas kebuntuan tersebut dan ia harus membuat PSS bekerja sama dengan CIO.
Partai-partai oposisi meminta CIO untuk melaksanakan surat perintah penangkapan "segera", dan menambahkan, "Tidak boleh ada kemunduran lagi."
Menanggapi perkembangan hari Jumat, Kementerian Pertahanan mengatakan pada Sabtu, Penjabat Menteri Pertahanan, Kim Seon-ho, telah memberi tahu PSS, "tidaklah tepat" untuk mengerahkan tentara guna mencegah CIO menahan Yoon.
Para prajurit yang membentuk blokade bertugas untuk unit bawahan Komando Pertahanan Ibu Kota yang bertanggung jawab atas keamanan di sekitar kompleks kepresidenan.
Menurut kementerian, Kim juga telah memberi tahu komandan unit bawahan bahwa prajuritnya tidak boleh terlibat dalam konfrontasi fisik dengan polisi.
Baca juga: Penyidik Korsel Gagal Tangkap Yoon Suk Yeol di Rumahnya, Diadang 10 Bus dan 200 Tentara
PSS membantah klaim prajurit unit tersebut didatangkan untuk acara tersebut.
Meskipun unit tersebut milik komando pertahanan, PSS bertanggung jawab atas komando dan kendali di kompleks kepresidenan.
(Tribunnews.com/Whiesa)